SURABAYA, HKS-News.com – Western Sydney University (WSU) dipastikan akan segera membuka kampusnya di Kota Surabaya Jawa Timur. Pendidikan program sarjana di lima prodi akan segera diuji coba pada bulan September 2024 ini.
Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memastikan bahwa Pemprov Jatim siap untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar kampus ternama dunia tersebut di Surabaya. Bahkan ini meyakini bahwa dibukanya kampus WSU ini akan semakin meningkatkan kualitas SDM dan pendidikan di Jawa Timur.
“Keberadaan Western Sydney University mencetak SDM unggul, berdaya saing, berkontribusi dalam perkembangan ekonomi Indonesia, serta mendukung pertumbuhan industri manufaktur di Jatim melalui bidang pendidikan inovasi digital,” kata Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat menerima audiensi petinggi Western Sydney University di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (29/5).
Dijelaskannya, Western Sydney University di Surabaya ini rencana membuka 5 jurusan program studi unggulan terkait inovasi digital jenjang strata satu (S1). Antara lain Bachelor of Data Science, Bachelor of Computer Science, Bachelor of Information, Communication and Technology (ICT), Bachelor of Electrical Engineering, dan Bachelor of Business in Applied Science
“Pemprov Jatim juga akan menyosialisasikan ke sekolah-sekolah maupun komunitas untuk menjelaskan rencana 5 penjurusan WSU di Jatim. Dengan demikian mampu memberikan pemahaman dan menjaring sesuai minat dan bakat mereka,” ujarnya.
Adhy berharap, ke depan WSU menambah atau memperluas program studi lain. Utamanya yang erat berkaitan dengan pendidikan, salah satunya pendidikan riset yang berkelanjutan.
“Wakil Rektor WSU menyambut baik dan menawarkan kerjasama mengenai sustainable development dan beberapa bidang lainnya,” tandasnya.
Tidak sekadar bidang pendidikan, tetapi hadirnya WSU juga membawa angin segar di bidang industri manufaktur. Sebab, pendidikan memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, karena tenaga kerja yang terdidik cenderung lebih produktif dan mampu memperkenalkan inovasi baru ke dalam pasar.
Adhy menambahkan pengembangan pendidikan terhadap implementasi yang terkait dengan manufaktur akan dikoneksikan dan dikomunikasikan dengan pemerintah Australia Barat agar dapat bekerjasama di bidang manufaktur. Termasuk kerjasama di bidang pariwisata untuk membuka potensi join project mendatangkan wisatawan Australia ke destinasi di Jatim.
“Hal ini tentunya sangat membantu meningkatkan daya saing ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi kedua negara,” jelasnya.
Bagi Adhy, kehadiran perguruan tinggi asal Australia yang pertama di Jatim tidak sekadar mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing global, namun turut meningkatkan industri manufaktur dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Rencananya September 2024 WSU mulai uji coba dan Februari 2025 sudah publish menerima mahasiswa baru,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, kehadiran Western Sydney University memberi inspirasi membangun kolaborasi bagi dunia pendidikan khususnya universitas lain yang ada di Jatim. Sebab, sebelumnya kerjasama juga telah terjalin dengan King’s College London yang juga akan hadir membuka kampusnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari Malang.
“Keberadaan dua universitas terbaik kelas dunia menjadi wujud nyata komitmen untuk mencetak generasi unggul dan berdaya saing dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Adhy, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengakui, pendidikan di Jatim satu langkah lebih maju dibandingkan provinsi lain.
Sementara itu, Wakil Rektor Western Sydney University Jennifer Westacott menjelaskan, WSU diletakkan di Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah DKI Jakarta memerlukan pengembangan SDM yang lebih tinggi serta memiliki potensi sebagai wilayah yang dinilai maju.
“Mudah-mudahan hadirnya universitas asal Australia di Kota Surabaya dengan 5 program studi yang dibutuhkan di masa mendatang diminati oleh sebagian masyarakat Jatim,” ujarnya.
Ia berharap pada September ini untuk kelas pertama sekitar 70 mahasiswa. Sedangkan untuk tahun depan, pihaknya akan mengajukan lagi penambahan beberapa program termasuk program S2 MBA
Jennifer Westacott juga optimis Western Sydney University akan diminati oleh masyarakat Jatim. Bukan sekadar lima program studinya, akan tetapi dukungan pemerintah Jatim membantu menyosialisasikan ke sekolah-sekolah menunjukkan komitmen pentingnya pendidikan untuk mencetak generasi yang kompeten dan berdaya saing global.
“Pihak kami juga akan mengikutsertakan Wakil Rektor WSU, Prof Amir Mahmood untuk membantu Pemerintah Provinsi Jatim dalam memberikan sosialisasi di sekolah SMA di Jatim mengenai WSU dan 5 program studi,” tegasnya.
Sementara itu, Jennifer Westacott juga menyampaikan bahwa dirinya juga ditunjuk menjadi Business Champion dari Australia untuk Indonesia. Yang mana peran diberikan kepadanya dari pemerintah Australia untuk meningkatkan perdagangan dan Investasi antara Indonesia dan Australia.
“Saya akan senang sekali untuk dapat mengoneksikan Pemprov Jatim dengan orang-orang penting di industri tersebut di Australia,” jelasnya.
Dalam pertemuan ini hadir langsung Wakil Rektor Western Sydney University Prof Jennifer Westacott, Prof Deborah Sweeney, Prof Amir Mahmood, Konsul Jenderal Australia Anthea Griffin serta Komisaris Perdagangan dan Investasi Australia Lauren Adams. Pertemuan ini tak lain menindaklanjuti kerjasama antara Provinsi Jatim dengan Negara Australia Barat di bidang pendidikan.
Sebagai informasi hubungan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jatim dengan Australia Barat di Perth terjalin sejak tahun 1990. Bidang kerjasama yang dilakukan antara lain perdagangan dan investasi, pariwisata, budaya, industri kreatif, energi, pertanian dan perikanan, pendidikan serta pelatihan.(Wahyu)