SURABAYA, HKS-News.com-
Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono meminta para petugas haji Indonesia untuk menerapkan 3 prinsip utama dalam bertugas yakni membina, melayani, dan melindungi jemaah selama menjalankan seluruh tahapan ibadah haji.
Demikian penjelasan yang disampaikan Adhy ketika mengukuhkan 23 PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) yang terdiri dari berbagai unsur stakeholder pada Jum’at (3/5) di Hall Musdalifah, Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Para PPIH PPIH Embarkasi Surabaya Tahun 1445H/2024M yang dilantik berasal dari berbagai unsur, yaitu dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Timur, Polrestabes Surabaya, Dinas Kesehatan Jawa Timur, Kantor Otoritas Bandara Juanda, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya, UPT Asrama Haji Surabaya, Kantor Imigrasi Kelas 1 Surabaya, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Type Madya Pabean Juanda, Rumah Sakit Haji Surabaya dan Angkasa Pura 1 Bandara Juanda.
“Mengingat haji tahun ini mengusung tema yang sama dengan tahun sebelumnya yakni Haji Ramah Lansia, tentu kami harap para petugas dapat menerapkan 3 prinsip utama tersebut ketika melayani jemaah,” terangnya.
Namun Adhy optimis dalam melayani jemaah, para petugas dapat memberikan usaha terbaiknya karena tahun ini para lansia dapat memperoleh pendampingan dari keluarga.
“Tahun lalu para lansia tidak memperoleh kuota pendampingan, Alhamdulillah tahun ini ada kuota pendampingan. Semoga membawa kebaikan bagi semua,” harapnya.
Sementara itu Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, H. Saiful Mujab menjelaskan pada operasional haji tahun ini, Pemerintah akan memberangkatkan jemaah haji dari 14 Embarkasi Haji sebanyak kurang lebih 216.065 orang yang tergabung dalam 554 kloter. Jawa Timur sendiri tahun ini memberangkat 106 kloter yang merupakan kloter terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dalam hal penyelenggaraan angkutan udara, Pemerintah telah menetapkan PT. Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines untuk mengangkut jemaah haji Indonesia yang masing-masing akan mengangkut jemaah haji dari embarkasi.
“PT. Garuda Indonesia akan menerbangkan jemaah haji Indonesia pergi pulang asal embarkasi Aceh, Medan, Padang, sebagian Jakarta-Pondok Gede (khusus Provinsi DKI. Jakarta, sebagian Banten dan Lampung), Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Lombok. Sedangkan Saudi Arabian Airlines akan menerbangkan jemaah haji Indonesia asal embarkasi Batam, Palembang, sebagian Jakarta-Pondok Gede (sebagian Banten), Jakarta-Bekasi, Kertajati dan Surabaya,” terangnya.
Plt Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Mufi Imron Rosyadi menjelaskan Embarkasi Surabaya, tahun ini akan melayani jamaah haji sejumlah 39.228 orang, dengan rincian jemaah dari Jawa Timur sejumlah 37.271 orang, jemaah Haji dari Bali sejumlah 732 orang, jemaah Haji dari NTT sejumlah 695 orang, dan petugas kloter sejumlah 530 orang.
“Rata-rata PPIH Embarkasi akan melayani jemaah yang masuk asrama haji dan keluar untuk berangkat ke Arab Saudi, perhari ada 4 s.d 5 kloter. Kita berharap semoga seluruh rangkaian tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa ken dala yang berarti,” tukasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kabid Penerangan Agama Islam ini memaparkan ada innovasi dalam layanan haji tahun ini yaitu ditetapkannya Bandar Udara Juanda sebagai salah satu bandara pemberi layanan Mecca Road, yaitu bandara yang akan memberikan layanan fast track kepada jemaah haji.
“Dengan adanya fasilitas fast track ini, akan memberikan efektivitas dan efisiensi layanan kepada jamaah khususnya pemeriksaan paspor, jemaah haji akan diperiksa dokumennya oleh Petugas Imigrasi Arab Saudi yang bertugas di Bandara Juanda. Sehingga saat mendarat di Bandara kedatangan (Jeddah/Madinah) jemaah langsung menuju hotel dan tidak perlu antri lagi untuk pemeriksaan paspor di bandara tersebut,” tandasnya.
Setelah pelantikan PPIH, acara dilanjutkan dengan meal test atau pengecekan makanan untuk jemaah haji selama penerbangan.(Yul)