SURABAYA, HKS-News.com-

Anggota DPRD provinsi Jatim, Hikmah Bafaqih MPd mengakui bahwa menjadi perempuan itu tidak mudah. Disamping memiliki kewajiban mengurus keluarganya, perempuan juga memiliki tugas sosial untuk mengurus keluarga orang lain.

Wakil ketua komisi E DPRD provinsi Jatim ini menegaskan, tugas-tugas sosial yang dilakukan oleh perempuan, terkadang menggerus perasaan. Karena perempuan lebih peka dalam menyelesaikan persoalan, terutama yang bersinggungan dengan keluarga.

“Saya sih kepingin PKK kedepan lebih fokus ke arah penyelamatan keluarga ya, karena keluarga di Indonesia ini sedang rapuh, dan kebanyakan keluarga ini bermasalah,” papar ketua Perempuan Bangsa ini.

Hikmah menegaskan, PKK menjadi jembatan bagi pemerintah untuk melakukan investigasi langsung dalam menyelesaikan persoalan-persoalan keluarga.

“Keberhasilan sebuah pemerintahan itu, ada di tempat yang paling indah, yaitu keluarga. Jika semua keluarga di Indonesia ini, makmur sejahtera, aman, tenteram, bahagia, maka program-program pemerintah bisa berjalan lancar sesuai ekspektasi yang diinginkan,” terangnya.

Hikmah mengungkapkan, banyaknya kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), pelecehan seksual, bahkan korban-korban ini mengakui jika perbuatan tersebut dilakukan oleh orang terdekat mereka.

“Sangat ironis memang. Seharusnya orang-orang terdekat kita ini bertindak sebagai pelindung yang mengayomi keluarganya, terutama anak-anak perempuan dibawah umur. Bukan sebagai predator yang memangsa anak-anak,” tukasnya.

Menurut Hikmah, disamping pemerintah juga memiliki tugas penting dalam melakukan pengawasan terhadap masalah-masalah sosial, tim PKK memiliki fungsi khusus untuk menyelesaikan masalah keluarga ini dengan melakukan pendekatan persuasif.

“Kasus-kasus bullying, kasus bunuh diri, kasus narkoba, kejahatan, berawal dari keluarga yang rapuh. Jadi sudah saatnya kita bersama-sama meluangkan waktu untuk ikut memperbaiki, meningkatkan kualitas SDM yang ada di keluarga kita. Berawal dari keluarga kecil kita, kita tingkatkan pada keluarga tetangga yang bermasalah. Mengajak meningkatkan iman dan ketaqwaan dengan mengaji bersama, memberikan pencerahan dengan kesibukan terlibat dalam pelatihan-pelatihan kewirausahaan, kegiatan olahraga, kegiatan-kegiatan sosial seperti kerja bhakti, akan membuka ruang komunikasi yang intensif, sehingga kita bisa mendeteksi sedari dini jika ada permasalahan yang menimpa mereka. Dengan mengetahui persoalan tersebut, kita lebih mudah untuk membantu menyelesaikan,” tegasnya.

Jika antar tetangga bisa guyup, rukun, maka perilaku-perilaku anti sosial bisa dihindari.

“Memang tidak mudah, membagi waktu untuk mengurus orang lain itu menguras energi, menguras emosi, tetapi disinilah peran penting PKK sebagai tonggak keluarga dipertaruhkan. Pahalanya banyak, juga melatih kesabaran dan keikhlasan kita sebagai mahluk Allah SWT. Ketika hati kita terketuk, pergerakan naluri yang peka terhadap masalah-masalah sosial akan membantu menyelesaikan tugas mulia, yaitu menolong orang lain yang membutuhkan,” pungkasnya.(Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *