Surabaya, HKS-News.com – Di tengah gemuruh kota Sidoarjo, seorang remaja asal Sidoarjo menorehkan tinta emasnya. Muhammad Farich, berusia 16 tahun, berhasil diterima di S1 Biologi Universitas Airlangga (UNAIR) lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Menduduki bangku kuliah di usia belia, Farich menjadi mahasiswa termuda yang mengukir sejarah.

Melalui wawancara dengan UNAIR NEWS, Farich mengatakan bahwa ia memilih UNAIR berkat dukungan orang terdekat. Selain itu, UNAIR menjadi pilihannya sebab dinilai memiliki lingkungan akademik yang kondusif. Ia meyakini bahwa akan ada banyak peluang intuk berkembang di UNAIR. “Universitas ini dikenal dengan fasilitas yang memadai dan tenaga pendidik yang unggul. Saya yakin banyak kesempatan untuk mengembangkan potensi saya di kampus ini,” curahnya.

Meskipun mengalami kendala administrasi saat mengurus berkas, Farich tetap bersemangat. Ia memilih prodi Biologi, sesuai dengan minat dan bakatnya yang telah ia asah melalui berbagai bimbingan dan kompetisi sejak masa sekolah.

Rahasia Keberhasilan


Dalam perjalanan akademisnya yang luar biasa, Farich membagikan rahasia keberhasilannya. Ia berhasil menjadi mahasiswa termuda di UNAIR karena program kredit semester dua tahun di MTS dan MA. Menurutnya, hal ini lebih menghemat waktu.

Menjadi siswa akselarasi di lingkup pesantren megharuskan Farich membagi waktu mengaji dan sekolah. “Rutinitas harian saya terdiri dari pembelajaran fullday setiap pagi, diikuti oleh dauroh atau kelas malam bersama para guru di asrama. Saya juga memanfaatkan waktu subuh untuk membaca materi, karena pikiran masih segar dan lebih mudah menyerap informasi,” ujarnya.

“Saya membuat jadwal belajar yang konsisten dan mengikutinya setiap hari. Biasanya saya berdiskusi dengan teman-teman untuk memahami konsep yang sulit. Selain itu, istirahat dengan cukup juga penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, prestasi Farich di ajang olimpiade dan lomba kedokteran dasar menunjukkan dedikasi dan tekadnya yang kuat. Kini, ia siap memulai perjalanan baru di UNAIR, membuka peluang dan berkontribusi pada penelitian yang dapat mengatasi masalah masyarakat. “Saya berharap bisa ikut berkontribusi dengan peneliti hebat di UNAIR untuk mengatasi masalah-masalah di masyarakat,” ungkap Farich dengan penuh antusiasme.

Lebih lanjut, Farich mengungkapkan bahwa menjadi mahasiswa termuda di UNAIR merupakan kehormatan dan tantangan yang membanggakan. Ia juga bertekad untuk giat bekerja, tekun belajar, dan berkontribusi positif di lingkungan akademik dan sosial di universitas.

Pada akhir wawancara, Farich memberikan motivasi bagi teman-temannya yang memiliki keterbatasan namun tekad yang sama. “Jadikan ini sebagai pembelajaran dan penyemangat untuk terus bertekad dan belajar dengan sungguh-sungguh,” tutupnya.(Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *