PAPUA, HKS-News.com-

Update resmi dari BMKG Indonesia · Terakhir diperbarui 7 jam yang lalu. Telah Terjadi gempa bumi dengan kekuatan: 6.1 SR, 89 km Tenggara Manokwari, waktu gempa: 09-Apr-24 07:02:53 WIB, Gempa ini tidak berpotensi Tsunami.

Gempa bumi terjadi di wilayah Pantai Utara Teluk Wondama, Papua Barat diguncang gempa tektonik pada Selasa (9/4/2024) sekitar pukul 07.02.53 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Magnitudo 6,0.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,73 derajat LS ; 134,50 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 46 Km arah Tenggara Ransiki, Papua Barat pada kedalaman 11 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sorong-Yapen (segmwn laut). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Gempa Bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Ransiki dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Manokwari dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. 

Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Biak, Serui, Wondama dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.Terasa getaran seakan akan truk berlalu), dan daerah Nabire dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami.

Hingga pukul 07.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya kepada wartawan.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pungkasnya.(Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *