KAB. GRESIK, HKS-News.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menggelar Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan untuk warga korban gempa di Pulau Bawean Kabupaten Gresik, Sabtu (30/3).
Dalam bakti sosial ini, TNI AL secara khusus menggelar berbagai layanan kesehatan gratis untuk warga masyarakat Bawean sekaligus juga menggelar layanan trauma healing khusus untuk anak-anak.
Di kesempatan ini KSAL Muhammad Ali juga menyerahkan bantuan berupa bahan pangan, selimut, pakaian dan lain sebagainya sebanyak 11 truk yang diangkut menggunakan KRI Teluk Banten 516 dari Lantamal V Surabaya menuju Bawean.
Tidak hanya itu dalam kesempatan ini BPBD Jatim menyerahkan bantuan logistik berupa 100 dus air mineral dan 3.500 terpal dalam kapal tersebut. Serta juga dilakukan penyerahan bantuan dari sejumlah stakeholder Jatim seperti Polda Jatim, BNPB, Lantamal V, dan beberapa perusahaan.
Pj. Gubernur Adhy mengatakan, upaya penanganan gempa di Pulau Bawean baik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Provinsi, Pusat, dan stakeholder terkait telah berjalan maksimal. Pemprov Jatim selalu memastikan ketercukupan kebutuhan logistik, hingga bantuan psikososial untuk para korban gempa yang saat ini masih banyak yang mengungsi.
“Tanggal 25 Maret 2024 kemarin kami sudah mengirimkan bantuan logistik seperti beras, nasi siap saji, mie instan, minyak goreng, makanan bayi, tenda, terpal, kasur lipat dan lain sebagainya. Selain itu kami juga sudah menerjunkan relawan Jatim Social Care dan Tagana untuk memberikan dukungan psikososial berupa trauma healing,” ujarnya.
Berdasarkan data dari BPBD Jatim saat ini terdapat total 10.485 anak-anak, 18.599 dewasa, dan 5.065 lansia di Pulau Bawean yang harus mengungsi akibat gempa. Hal ini dikarenakan gempa yang terjadi pada Jumat (22/3) lalu masih terus diikuti gempa susulan (aftershock). Hingga Sabtu (30/3) pada pukul 12.00 WIB tercatat terjadi 387 kali gempa susulan.
“Saya rasa semua bantuan sudah pada datang, semua kebutuhan logistik, peralatan tidur sebagian sudah datang. Sekarang yang paling utama adalah rumah-rumah yang rusak, fasilitas umum yang rusak, itu harus diperbaiki karena layanan publik harus berjalan,” ujarnya.
Sebagai informasi data dari BPBD Jatim menunjukkan bahwa di Pulau Bawean terdata sebanyak 3.920 rumah rusak ringan, 1.615 rusak sedang, dan 941 rusak berat. Kemudian kerusakan juga terjadi pada 198 tempat ibadah, 101 sekolah, dan 23 gedung kantor. Jumlah ini merupakan data awal, sebab BPBD Jatim saat ini tengah menurunkan tim untuk melakukan assessment.
“Nanti untuk rumah yang rusak akan diperbaiki oleh BNPB sedangkan untuk fasilitas umum akan diperbaiki oleh Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim,” imbuhnya.
Bantuan material bangunan seperti semen, genteng, dan 1000 lonjor baja ringan juga tengah dikirimkan melalui pelabuhan Paciran yang bisa digunakan untuk proses perbaikan.
Pj Gubernur Adhy juga mengucapkan terima kasih kepada KSAL Muhammad Ali beserta jajarannya dan para stakeholder yang telah hadir memberikan bantuan.
“Terima kasih Pak Laksamana TNI Muhammad Ali yang jauh-jauh dari Jakarta beserta pasukannya sudah masuk ke sini kemarin dengan berbagai perlengkapan bantuan medis maupun logistik. Insya Allah ini akan membersamai kita untuk bisa mengembalikan Pulau Bawean seperti sediakala dan masyarakat kita bisa kembali melakukan kegiatan bekerja dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kepedulian TNI Angkatan Laut untuk meringankan beban masyarakat Bawean. Sebab Pulau Bawean ini merupakan wilayah yang mengalami dampak paling besar.
“Kegiatan bakti kemanusiaan ini kami memberi paket bantuan sembako, obat-obatan, dan pakaian. Kemudian ada praktik kesehatan dengan mendatangkan dokter-dokter umum untuk pemeriksaan dan pengobatan penyakit,” ujarnya.
Selain itu, TNI AL juga mendatangkan tim psikologi TNI Angkatan Laut untuk menghilangkan trauma akibat bencana gempa.
“Mari kita jadikan ini sebagai momentum untuk terus bersatu dan saling membantu dalam menghadapi setiap bencana atau setiap musibah. Semoga kegiatan Bakti kemanusiaan ini tidak hanya menjadi sebuah kegiatan sesaat tetapi menjadikan kita untuk terus berkontribusi dalam membangun kehidupan yang lebih baik khususnya bagi masyarakat Pulau Bawean,” pungkasnya.(Wahyu)