SURABAYA, HKS-News.com – Ketika berpuasa, perut menjadi kosong untuk jangka waktu lebih lama. Itu dapat meningkatkan pembentukan asam lambung. Dampaknya, bisa muncul gejala gerd seperti rasa tidak nyaman, nyeri dada, dan sensasi terbakar di dada. Bagi ibu hamil, hal tersebut tentu mengganggu kenyamanan selama mengandung.

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Budi Prasetyo dr SpOG mengatakan bahwa ibu hamil memang sering mengalami keluhan peningkatan asam lambung, terutama pada triwulan pertama kehamilan, bahkan tanpa berpuasa. Penyebabnya, aliran asam lambung dari usus ke esophagus saluran yang mengalirkan makanan dari mulut ke perut, naik.

“Rasa panas di ulu hati dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, tetapi biasanya paling terasa pada trimester ketiga. Pemicunya, otot saluran cerna yang mengendur dan tekanan rahim yang semakin membesar,” katanya.

Selama kehamilan, asupan nutrisi harus diperhatikan dengan baik untuk menjaga kesehatan janin. Oleh karena itu, ibu hamil termasuk dalam kelompok yang tidak diharuskan untuk berpuasa. Sebelum memutuskan untuk berpuasa, perlu konsultasi dengan dokter yang merawat.

Dokter spesialis obgyn itu juga menekankan ada beberapa faktor risiko yang dapat memperburuk gejala gerd dan asam lambung pada ibu hamil saat berpuasa. Di antaranya, perubahan hormonal, konsumsi makanan berlemak, minum-minuman berkafein, tidur terlalu sering di malam hari, dan peningkatan kecemasan.

Langkah Pencegahan


Untuk mengurangi risiko gejala gerd dan asam lambung selama puasa, Dr Budi menyarankan ibu hamil mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Salah satunya memastikan asupan cairan tubuh tetap tercukupi dengan meminum minimal 2 liter air putih per hari dan mengonsumsi buah segar saat sahur dan berbuka puasa. Penting juga untuk memilih makanan sehat dengan gizi seimbang, yang terdiri atas 50 persen karbohidrat, 25 persen protein, 10–15 persen lemak sehat, serta vitamin dan mineral.

Selain itu, Dr budi menyarankan ibu hamil untuk menghindari konsumsi kafein, makanan tinggi lemak atau pedas, serta makanan atau minuman yang mengandung tinggi gula. Aktivitas pun perlu diatur dengan baik, menghindari terlalu banyak aktivitas setelah makan.

Dr Budi juga menekankan pentingnya untuk tidak berpuasa jika ibu hamil mengalami mual muntah berlebihan, gejala dehidrasi, atau hipoglikemia yang signifikan. Hal itu lebih baik dilakukan demi menjaga kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandung.

“Biasanya triwulan pertama dianggap relatif aman untuk berpuasa karena belum terjadi peningkatan kebutuhan kalori pada ibu hamil. Namun, seringkali gejala peningkatan asam lambung juga sering terjadi pada periode ini. Karena itu, ibu hamil yang mengalami gerd pada triwulan pertama dianjurkan untuk tidak puasa, guna menghindari kemungkinan kondisi yang lebih serius,” tutupnya.(Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *