SURABAYA, HKS-News.com|
Tim OPOP (One Pesantren One Product) Jatim melakukan Penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MSP) antara sekretaris tim penguatan dan pengembangan OPOP Jatim dan Group CEO And Founder Serunai Commerce SDN. BHD Malaysia bersama Gubernur Jatim di gedung negara Grahadi Surabaya, Senin (22/1/2024} malam.
Kerjasama ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama sebelumnya yang dilakukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa atas nama Pemprov Jatim dengan Islamic Development Bank (IsDB) untuk penguatan ekonomi syariah dan produk halal saat berkunjung ke Jeddah Saudi Arabia beberapa waktu lalu.
“Joint ventura ini berlangsung selama setahun (2024-2025). Kemudian akan ditingkatkan dengan Memorandum of Agreement setelah 2 tahun MSP berjalan,” ujar Kadis Koperasi dan UMKM Jatim, Hj Andromeda saat memberikan sambutan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekdaprov Jatim Adhy Karyono yang juga ketua OPOP Jatim menjelaskan bahwa IsDB telah menunjuk Serunai Commerce dari Malaysia yang menangani kerjasama dengan negara negara OKI di bidang akses aplikasi commerce untuk penjualan produk produk halal ke seluruh dunia.
“OPOP Jatim yang produksinya sudah mulai ekspor dengan sertifikat Halal dari MUI maka data basenya juga akan masuk ke Serunai Commerce sehingga produk OPOP bisa tayang di tingkat internasional dengan sertifikat halal tingkat internasional,” kata Adhy Karyono.
Oleh karena itu, kerjasama ini diharapkan Pemprov Jatim dapat meningkatkan produksi OPOP Jatim sehingga bisa menyerap tenaga kerja yang lebih banyak dan perekonomian Jatim juga bisa bergerak maju. Mengingat, potensi Jatim juga sangat besar dalam hal produk produk halal di Indonesia.
“Ada peluang, ekonomi di Jatim bukan hanya ditopang pengusaha biasa secara umum tapi juga dari lingkungan pesantren yang mandiri,” ungkap Adhy Karyono.
Diakui Adhy, belum semua anggota OPOP produknya bisa menembus pasar ekspor. Dengan kerjasama Serunai Commerce ini diharapkan nantinya produk produk pesantren di Jatim bisa ditingkatkan kualitas maupun kuantitasnya sehingga bisa masuk pasar global.
“Serunai Commerce itu nantinya yang akan melakukan pendampingan sehingga produk OPOP bisa mendapatkan lisensi halal internasional dan bisa dipasarkan ke pasar global,” terang mantan Dirjen Kemensos ini.
Masih di tempat yang sama, Puan Amnah Sya’ari CEO Serunai Commerce dari Malaysia mengaku senang dengan adanya kerjasama ini. Terlebih dia juga sempat melihat langsung ke beberapa pondok pesantren di Malang anggota OPOP Jatim yang produknya sudah ekspor ke beberapa negara.
“Saya takjub bisa melihat langsung ribuan santri di Ponpes Annur 2 Malang dan di Ponpes Bahrul Maghfiroh Malang. Apalagi tadi juga disuguhi durian dari kebun milik pesantren,” ucapnya.
Dia menegaskan bahwa kerjasama ini memang sesuai dengan cita-cita IsDB terkait upaya meningkatkan produk halal dari negara negara OKI karena 80 persen produk halal dunia masih dikuasai negara non muslim. Padahal 1/3 penduduk dunia adalah muslim.
“Produk halal itu diperlukan masyarakat dunia. Bahkan di negara non muslim juga mulai membuka Halal Food maupun Halal Store sehingga ini menjadi peluang bagi negara negara OKI,” dalih Amnah.
Indonesia negara berpenduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang besar untuk memperkuat ekosistem halal. Terlebih, pemerintah Indonesia juga mendukung untuk itu. Termasuk provinsi Jatim dengan mengembangkan OPOP.
“Serunai Commerce itu akan membantu pesantren memperkuat ekosistem halal. Seperti pengembangan laboratorium halal, peningkatan SDM, menjaga kualitas produk, packing, lisensi halal standar internasional hingga memasarkan produk OPOP bisa ekspansi ke seluruh dunia,” tegas perempuan murah senyum ini.(Yul)