SURABAYA, HKS-News.com|
Alumnus Fakultas Ekonomi (sekarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Universitas Airlangga (Unair) tahun 1986, Dr Solikin M Juhro SE MAE MA, resmi diangkat sebagai Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI).
Sebelumnya, pria kelahiran Surabaya, 10 Oktober 1967 tersebut juga pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI dan Kepala BI Institute.
“Sebagai Asisten Gubernur, tanggung jawab saya nanti seputar bidang perumusan Kebijakan Makroprudensial dan transformasi Bauran Kebijakan Bank Indonesia,” ujarnya.
Bekal dari FE Unair
Solikin mengatakan jika jenjang karir yang dimilikinya saat ini tidak lepas dari pendidikan yang ditempuhnya saat berkuliah di FE Unair. Selain disibukkan dengan kegiatan akademik hingga menjadi mahasiswa terbaik, Solikin juga aktif di beberapa organisasi kampus.
Ia merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) hingga menjabat sebagai Wakil Ketua UKM Sepak Bola.
Dari kegiatan tersebut, secara tidak langsung, hardskill serta softskill-nya terlatih secara bersama. Hal itu membuat dirinya menjadi pribadi yang lebih matang dan bijaksana dalam mengambil keputusan hingga bersosialisasi di tengah masyarakat. Bahkan pengalamannya dalam berorganisasi memiliki peran yang tidak sedikit dalam perjalanannya berkarier.
“Jadi saya merasa betul-betul menghayati peran sebagai mahasiswa saat kuliah yang membuat diri lebih matang dalam konteks pribadi maupun anggota kelompok,” kata alumnus Maryland University, Amerika Serikat tersebut.
Pegang Teguh Filosofi Hidup
Dalam hidup, Solikin memiliki motto tersendiri, yaitu no pain no gain, jer basuki mawa beya. Maknanya, seseorang tidak akan mencapai kebaikan atau kemuliaan jika tidak bekerja keras. Akan tetapi, semua hal itu harus dilandasi dengan nilai tulis dan memberikan usaha yang terbaik.
Selain berkarir di bank sentral, Solikin pun konsisten berkiprah dalam bidang akademik. Tercatat, ia juga merupakan dosen khusus di FEB Unair serta promotor disertasi di beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Indonesia dan IPB University.
Tidak hanya itu, ia pun memiliki 15 karya buku yang tiga diantaranya telah terpublikasi Internasional, serta memiliki 35 dokumen jurnal scopus dengan h-indeks 11.
Ke depan, ia berharap agar alumni dapat menjadi motor atau suprastruktur bagi kemajuan bangsa hingga dunia. Selain itu, dirinya pun berharap Unair mampu menjadi leading university di berbagai aspek dengan menyiapkan SDM unggul untuk masa depan kelak. Tentunya, hal tersebut merupakan kerja bersama, baik mahasiswa, dosen, tendik, hingga alumni.
“Kembangkan kemampuan secara lengkap, ilmu duniawi juga akhirat juga. Amunisi kita juga harus lengkap karena masalah ke depan akan semakin lengkap,” pesannya.(Yul)