SURABAYA, HKS-News.com|

Dr Andriyanto SH Mkes dilantik sebagai pejabat (Pj) Bupati Pasuruan menggantikan Irsyad Yusuf. Ia merupakan alumnus Program Magister jurusan Epidemiologi dan Program Doktoral jurusan Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran (FK) serta Program Doktoral jurusan PSDM Sekolah Pascasarjana (SPS) Universitas Airlangga (Unair).

Beragam Jabatan Publik

Sebelum dilantik menjadi Pj Bupati Pasuruan, berbagai jabatan publik pernah diamanahkan kepadanya. Di antaranya, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kependudukan (P3AK) Provinsi Jawa Timur, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Trenggalek, hingga staf khusus Gubernur Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan.

“Saya menjadi salah satu yang diusulkan oleh Ibu Gubernur untuk menjadi pejabat bupati. Karena aturannya, PJ kepala daerah itu diusulkan oleh Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat,” tukasnya.

Andriyanto bercerita bahwa ia tidak mengetahui secara pasti mengapa ia terpilih menjadi pejabat bupati. Ia menjelaskan, proses seleksi internal yang dilakukan sebenarnya sangat ketat dan melalui tim penilai akhir dari berbagai unsur. Seperti unsur KPK, BPK, PPATK, BIN, dan lain sebagainya. 

Langkah Nyata untuk Pasuruan

Seusai dilantik, ia langsung melakukan konsolidasi dengan birokrat setempat, termasuk DPRD. Pada bulan pertama ia mencoba membuat kebijakan yang tidak strategis namun populer. Ia mencontohkan ketika dirinya mengambil kebijakan mengenai PSSI Pasuruan yang ketika itu carut-marut hingga hampir dibekukan.

“Yang paling sulit itu konsolidasi tentang SDM dan anggaran. Namun pelan-pelan sudah terurai dan bisa diatasi,” ungkapnya.

Ia juga mencanangkan sebuah program yaitu Bulan Bangil Bersolek dan Berseri. Program itu dilatarbelakangi oleh kawasan kumuh di daerah ibu kota Pasuruan, Bangil. Ia merasa bahwa Pasuruan memiliki potensi sumber daya yang sangat besar dan bisa dimanfaatkan secara maksimal. 

“Untuk alam, kita ini punya Bromo. Sebenarnya suku tengger dan kaki gunung Bromo itu lebih banyak di Pasuruan bukan di Probolinggo, tetapi branding kita memang kurang,” katanya.

Ia berharap, walaupun hanya satu tahun menjabat, ia ingin Pasuruan menjadi kota yang disegani. Inovasi dan gerakan cepat serta masif harus terus dilaksanakan untuk kebaikan Masyarakat. Ia pun akan mempercepat proses Rencana Tata Ruang Wilayah Pasuruan untuk di serahkan kepada investor. (Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *