SURABAYA, HKS-News.com|
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) melepas 186 mahasiswa untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ke 10 wilayah di Jawa Timur. Acara pelepasan tersebut berlangsung pada Senin (18/09/2023) di Ruang Tandjung Adiwinata, FKH, Kampus MERR-C, Unair.
Hadir dalam prosesi pelepasan sejumlah pimpinan. Mulai dari Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto MSc drh, Direktur Pendidikan Prof Dr Sukardiman MSc Apt, Dekan FKH Prof Dr Mirni Lamid MP drth, hingga para dosen. Tidak hanya itu, Direktur BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa Adventus Edison Souhuwat juga turut hadir dalam acara tersebut.
Program MBKM tersebut merupakan upaya FKH Unair untuk memberikan pengalaman belajar secara nyata kepada mahasiswa. Melalui program tersebut, mahasiswa akan mempraktikkan pemahaman mereka dalam bidang ilmu kedokteran hewan. Mereka semua akan terjun langsung di klinik hewan, KUD Sapi Perah, dan puskeswan yang tersebar di 10 wilayah Jawa Timur.
“Program MBKM ini akan memberikan nilai tambah untuk mahasiswa sehingga berbeda dengan lulusan-lulusan sebelumnya. Prinsip MBKM ini, kita bisa belajar di mana saja, kapan saja, dan kepada siapa aja,” ujar Prof Dr Widjiati MSi drh selaku ketua MBKM.
Jadi Pionir di Indonesia
Dekan FKH Unair Prof Dr Mirni Lamid MP drth menuturkan bahwa program MBKM besutan FKH Unair merupakan MBKM pertama yang dilakukan oleh FKH di seluruh Indonesia. Ia mengatakan, program tersebut akan menjadi catatan sejarah bagi FKH Unair selaku pionir kegiatan. Nantinya, mahasiswa yang mengikuti program MBKM akan mendapatkan pengakuan 20 SKS.
“Kebijakan MBKM yang diimplementasikan FKH Unair berdasarkan peraturan Mendikbud No 3 Tahun 2020. Melalui program MBKM ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya wawasan dan kompetensi sesuai kemampuan mereka,” ucapnya.
Prof Mirni juga mengatakan, luaran program MBKM tersebut juga dapat mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) 2 yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus. Dengan demikian, program MBKM dapat membantu universitas untuk memenuhi target tersebut.
“Melalui IKU ini, pihak kampus diharapkan bisa memberikan fasilitas lebih kepada mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar di kelas secara pasif, tetapi juga mampu mendapatkan bekal mumpuni di luar kelas,” kata dosen pengampu mata kuliah Penyuluhan Veteriner itu.
Beri Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Pada akhir, untuk menjamin keselamatan mahasiswa, Prof Mirni mengatakan FKH Unair telah mengatur transportasi dengan cermat agar dapat meminimalisasi risiko kecelakaan perjalanan. Selain itu, sebagai upaya untuk menjaga kesejahteraan mahasiswa, FKH Unair juga telah memfasilitasi mahasiswa Asuransi Kesehatan BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami siapkan, ini kami peroleh dari fakultas, tidak kami bebankan pada mahasiswa. Semua kami cover. Di manapun adik-adik berada, itu sudah dinaungi dan dipayungi oleh BPJS Ketenagakerjaan,” ucap Prof Mirni.
“Kami percaya melalui program ini, mahasiswa akan tumbuh dan berkembang menjadi calon dokter hewan yang kompeten dan berdedikasi. Semoga kegiatan ini juga menjadi platform bagi FKH ke depannya untuk lebih maju lagi,” pungkasnya. (Yul)