SURABAYA, HKS-News.comInstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali meresmikan Baliss’ (Blissful Balis’s Water), sebuah Teaching Factory Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sebagai bentuk sinergi antara dunia akademik dan industri. Peresmian yang berlangsung, Senin (17/2/3025), ini diharapkan dapat mendukung pengembangan industri air minum dalam kemasan yang berkualitas dan berkelanjutan di Kabupaten Badung.

Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD mengatakan bahwa pendirian Teaching Factory ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan ITS dengan dunia usaha dan industri. Adanya inovasi tersebut nantinya menjadikan mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman praktis yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

“Dengan adanya Teaching Factory ini, mereka (mahasiswa, red) dapat belajar langsung dari proses produksi yang sesungguhnya,” ujarnya.

Salah satu keunggulan Baliss’ adalah penerapan teknologi pengolahan air minum mutakhir yang memastikan efisiensi tinggi dalam produksi, sekaligus mempertahankan kualitas air sesuai dengan standar kesehatan. Fasilitas ini menggunakan sistem filtrasi canggih yang memanfaatkan teknologi membran ultrafiltrasi dan reverse osmosis, yang mampu menyaring kontaminan hingga tingkat mikron, sehingga menghasilkan air minum yang lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi.

Selain itu, Baliss’ juga menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) dalam sistem pemantauan kualitas air secara real-time. Sensor pintar yang dipasang di berbagai titik produksi memungkinkan pemantauan terus-menerus terhadap parameter kualitas air seperti pH, kandungan mineral, dan kebersihan. Data yang diperoleh dari sensor ini dianalisis menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk mengoptimalkan proses produksi dan mengurangi limbah.

Keunggulan lain dari inovasi ini adalah penggunaan energi terbarukan dalam operasionalnya. Dengan mengintegrasikan panel surya untuk mendukung kebutuhan listrik, Baliss’ mampu mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional dan mendukung prinsip industri ramah lingkungan.

Direktur PT ITS Tekno Sains Dr Ir I Ketut Gunarta menambahkan bahwa fasilitas ini tidak hanya sebagai tempat produksi, tetapi juga sebagai pusat riset dan inovasi bagi sivitas akademika ITS maupun perguruan tinggi lainnya di Bali dan sekitarnya.

“Dengan adanya Teaching Factory ini, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM dalam teknologi pengolahan air minum dan sistem manajemennya,” imbuhnya.

Peresmian fasilitas ini juga sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-6 tentang Air Bersih dan Sanitasi Layak serta poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan menerapkan teknologi mutakhir dan prinsip keberlanjutan, Baliss’ diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, industri, dan lingkungan secara berkelanjutan.

Dengan diresmikannya Teaching Factory AMDK ini, ITS kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan teknologi dan inovasi di berbagai daerah di Indonesia.

“Harapannya, fasilitas ini dapat menjadi contoh sinergi akademisi dan industri dalam menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Gunarta optimistis. (Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *