SURABAYA, HKS-News.com – Universitas Airlangga (UNAIR) terus lahirkan alumnus berprestasi di berbagai bidang. Salah satunya, Rohim Ariful. Lulusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) angkatan 2015 itu sejak dulu telah menorehkan banyak prestasi. Kiprah Rohim saat kuliah membawanya menjadi sosok yang serba bisa dan luas pemikirannya. Saat ini, pemuda kelahiran Ponorogo itu berhasil mendirikan sebuah agro dan eduwisata Ndalem Kerto.

Rohim bercerita, berdirinya Ndalem Kerto bermula dari kebun jambu kristal sang ayah. Rohim berhasil menyulapnya menjadi wahana edukasi perkebunan dan peternakan yang memberikan kesempatan pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan alam.

“Awalnya kebun bapak hanya sebagai kebun produksi buah jambu. Sekarang sudah menjadi agrowisata yang bisa dikunjungi oleh masyarakat,” ceritanya.

Tentang Ndalem Kerto

Berdirinya Ndalem Kerto tidak dapat lepas dari kepiawaian Rohim dalam melihat peluang dan potensi yang ada. Pada masa pandemi Covid-19, kisah Rohim, pemerintah mengajak masyarakat untuk meningkatkan pola hidup sehat. Salah satunya dengan mengonsumsi buah-buahan dan berkunjung ke wisata alam.

Kebun sang ayah kemudian menjadi ramai pengunjung pada tahun 2021. Melihat potensi itu, pada 2022 Rohim dan keluarga menyulapnya menjadi eduwisata dengan nama Ndalem Kerto. Ndalem Kerto menjadi eduwisata pertama di Ponorogo yang mengusung konsep bermain, belajar, dan mencintai alam sebagai ciptaan Tuhan. Tempat ini, kata Rohim, terbuka untuk umum sebagai tempat belajar.

“Kami berusaha memberikan pengalaman bermakna anak belajar di luar kelas. Tempat ini terbuka untuk umum sebagai tempat belajar siswa sekolah dari PAUD – SMA (Mendukung Pemenuhan Kurikulum Merdeka), mahasiswa (program magang, KKN, PKL), juga bisa dijadikan tempat wisata keluarga maupun perorangan,” tuturnya.

Sustainable Tourism

Menariknya, Ndalem Kerto inisiasi Rohim ini mengusung konsep sustainable tourism. Mengusung konsep tersebut, Ndalem Kerto melibatkan masyarakat sekitar untuk menjadi mitra dalam penyediaan wahana belajar.

“Sebuah konsep yang bersama-sama kita bawa di Ndalem Kerto adalah konsep sustainable tourism dengan melibatkan masyarakat sekitar. Tentunya untuk menjadi partner dalam penyediaan wahana belajar, seperti kandang kambing, kandang sapi, kebun jambu kristal, dan UMKM Jambu Kristal,” terang Rohim.

Lebih lanjut, Eduwisata Ndalem Kerto juga turut menjaga kelestarian alam dengan dengan menghadirkan satu-satunya tempat edukasi dan penangkaran merak hijau (Pavo muticus) yang sekaligus mendukung pengetahuan keberlanjutan kesenian Reog Ponorogo.

Tantangan dalam Merintis

Meskipun kini eduwisata yang ia rintis telah berkembang cukup pesat, tetapi tantangan dan rintangan adalah hal yang tidak dapat Rohim hindari. Ketika awal merintis, ia mengaku sempat terhalang dengan kondisi keterbatasan dana dan tim. Kendati begitu, Rohim tidak lantas putus asa. Berbagai cara dan langkah berani ia tempuh demi mewujudkan ide dan gagasan cemerlangnya itu.

Rohim akhirnya berhasil keluar dari situasi terdesak itu. Langkah-langkah yang ia ambil nyatanya membuahkan hasil. Eduwisata yang kini ia kelola semakin terkenal di kalangan masyarakat. Namun demikian, Rohim tidak ingin berhenti sampai di sini saja. Rencana ke depan, ia ingin terus mengembangkan bisnis yang ia nahkodai itu agar bisa terus memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat khususnya di tanah kelahirannya.

“Bersyukur bisa memiliki jejak digital yang bermanfaat untuk dunia akademik meskipun sekarang belum memiliki rencana pasti untuk bisa melanjutkan pendidikan S2. Semoga suatu saat bisa mengambil studi S2 untuk bidang dan topik yang bisa bermanfaat untuk pengembangan bisnis wisata edukasi di Ponorogo,” tandasnya. (Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *