SURABAYA, HKS-News.com-
Tak terasa, buku antologi puisi karya komunitas wartawan usia emas (Warumas) sudah menginjak episode ke-6. Hanya berjarak 2 tahun saat peluncuran buku antologi puisi episode pertama, awal September 2022 lalu.
Peluncuran antologi puisi ke-6 bertajuk “Eksotika Jawa Timur” ini berlangsung sederhana di cafe Omah Lawas, Jl. Putro Agung No.6 Rangkah, Surabaya, Jumat 8/11/2024.
Sesuai judulnya, seluruh puisi yang terkumpul dalam buku antologi ini mengangkat potensi pariwisata di Jawa Timur, mulai panorama sampai kuliner. Mereka menulis puisi dengan kacamata jurnalistik.
Maka puisi yang dihasikannya pun tampak unik. Ibarat membaca laporan jurnalistik dengan keindahan dan ritme kata dalam bingkai sajak. Diantara para wartawan tersebut, ada sebagian memang terkenal sebagai penyair.
Buku setebal 150 halaman ini memuat 65 karya puisi dari 12 anggota Warumas dan 4 orang penyair tamu. Diantara penulis tamu ini terdapat nama Hariono Santoso, mantan Direktur Utama TVRI yang kini mulai giat menulis kembali dan baru saja menerbitkan karya novelnya yang unik.
Juga Nunung Harso, pelukis wanita yang juga Ketua IPWI Jawa Timur serta mantan anggota DPRD Surabaya dua periode. Nunung pula yang menyediakan cafe miliknya sebagai tempat peluncuran buku antologi puisi ini.
Sedangkan Ke-12 anggota Warumas tersebut, Amang Mawardi, Toto Sonata, Aming Aminoedhin, Arieyoko, Imung Mulyanto, Ida Noershanty Nicholas, Karyanto, Kris Maryono, Mudjianto, Rokim Dakas dan Sasetya Wilutama.
Ke-12 wartawan berusia 50 tahun lebih tersebut sebagian besar masih aktif berkarya, walaupun secara formal sudah tidak terikat kepada salah satu perusahaan media tertentu. Bahkan di usia senja makin produktif berkarya.
Amang Mawardi (71 th) misalnya, sudah menerbitkan 17 buku. Beberapa bulan lalu juga menerbitkan buku antologi puisi tunggal. Amang juga masih aktif menulis artikel di salah satu media online.
Demikian juga Imung Mulyanto (65), mantan wartawan harian sore Surabaya Post dan Pimred Arek TV Surabaya ini awal 2024 menerbitkan karya novel perdananya. Dan kini ia bersiap menerbitkan novel keduanya.
“Kami memang sekumpulan wartawan yang menolak pensiun dalam berkarya” ujar Kris Maryono, ketua Warumas, yang saat acara tersebut berhalangan hadir karena sakit.
Acara sederhana itu berlangsung cukup meriah. Hadir pula beberapa tokoh wartawan senior. Antara lain Ali Salim, mantan wartawan senior Surabaya Post dan salah satu pendiri Harian Bhirawa dan Yousri Nur Raja Agam.
Hadir pula komedian HM Djadi Galajapo. Selain pembacaan puisi, juga diadakan diskusi kepariwisataan Jawa Timur oleh Pungky Kusuma, praktisi pariwisata & perhotelan serta Direktur Academia Consulting lndonesia.(Yul)