SURABAYA, HKS-News.com – Wali Kota Surabaya periode 2021-2024 Eri Cahyadi melangsungkan sidang doktor terbuka di Universitas Airlangga (UNAIR). Sidang doktor terbuka dipimpin oleh Wakil Rektor bidang SumberDaya (SDM) Unair, Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin. Cak Eri, sapaan akrabnya, menjalani sidang di Ruang Garuda Mukti, Gedung Manajemen Kampus MERR-C Unair, pada Senin (28/10/2024).

Cak Eri telah menempuh program studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) di Sekolah Pascasarjana Unair dengan masa studi kurang lebih tiga tahun. Disertasi yang ia garap mengangkat judul Orkestrasi Kesehatan Organisasi Publik untuk Pengembangan Kapabilitas Perubahan dan Peningkatan Kinerja. Penelitian tersebut mengambil data dari responden di lingkungan kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Sebelum melangsungkan sidang doktor terbuka, Cak Eri telah dinyatakan lulus sidang doktor tertutup, pada Selasa (15/10/2024). Meski menjalani studi doktoral pada masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya, Cak Eri berhasil mampu menyelesaikan proses studi dan persyaratan akademik dengan baik hingga memperoleh gelar doktor.

Kesehatan Organisasi

Dalam presentasinya, Cak Eri menyampaikan elemen-elemen penting dalam menciptakan kesehatan organisasi yang dapat memengaruhi kinerja organisasi. Salah satu hal yang dilakukan yakni transformasi leadership yang berperan sebagai moderator untuk memperkuat pengaruh hubungan antara kesehatan organisasi dan kemampuan perubahan organisasi.

“Ternyata kesehatan organisasi melalui transformasi kepemimpinan akan memengaruhi kemampuan perubahan dalam sebuah organisasi yang juga harus ditunjang dengan kesamaan derajat antara satu organisasi dengan organisasi lainnya, maka kinerja dari sebuah organisasi pemerintah kota akan tercapai,” terangnya.

Cak Eri juga menekankan bahwa adanya anggapan satu dinas dalam lingkup pemerintahan lebih baik dari dinas lainnya. Ataupun kegagalan satu dinas dalam menjalankan programnya dalam pemerintahan. Maka, satu kegagalan tersebut menjadi kegagalan pemerintah secara keseluruhan.

“Karena jika ada satu organisasi atau satu dinas yang lebih baik dari dinas lainnya. Akan tetapi, ada satu dinas yang gagal, maka itu adalah kegagalan pemerintah, pelayanan untuk publik akan gagal semuanya,” imbuh Cak Eri.

Kondisi Kesehatan Organisasi Surabaya
Berangkat dari judul disertasinya, Eri menerangkan bahwa kesehatan organisasi di lingkungan Pemkot Surabaya terbilang sehat. Namun, selayaknya manusia dalam kehidupan, kesehatan itu harus dijaga, bahkan ditingkatkan.

“Namun sebagai pemerintah kita tidak boleh berpuas diri, kesehatan organisasi di Surabaya harus ditampilkan lagi, harus lebih sehat lagi. Sehingga Pemkot bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Surabaya,” tekannya. (Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *