SURABAYA, HKS-News.com – Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 merupakan ajang bergengsi bagi mahasiswa dari seluruh penjuru negeri. Ribuan mahasiswa Indonesia beradu inovasi dan karya terbaik, berkompetisi memperebutkan prestasi membanggakan. Tak terkecuali bagi tim CORTISCAN dari Program Kreativitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC) Universitas Airlangga (UNAIR).

CORTISCAN adalah salah satu tim dari Unair yang sukses membawa pulang medali perunggu kategori presentasi untuk bidang PKM-KC PIMNAS ke-37. Tim ini beranggotakan lima orang. Mereka adalah Melia Anggraeni (FST), Tsabita Arinal Haq( FST), Ach Jazilul Qutbi (FTMM), Amalia Dwi Berliyanti (FST), dan Muhammad Dzulkifli Amar Kaafi Ar Rochim (FST).

“Sangat bersyukur dan senang sekali karena bisa membantu Unair sebagai tuan rumah membawa medali,” ungkap Melia, selaku ketua tim CORTISCAN.

Deteksi Dini Stroke

Melia mengatakan bahwa inovasi yang ia dan tim ciptakan adalah prototipe alat deteksi dini stroke.

“Kami menggunakan sampel berupa saliva yang mengandung kortisol. Sehingga pengguna nantinya akan lebih mudah mengecek kadar kortisol dan resiko stroke dengan mudah dan praktis,” ujar Melia.  

Inovasi alat deteksi dini stroke ini, berangkat dari kerisauan tim CORTISCAN terkait tingginya angka stroke di Indonesia. Melia menjelaskan bahwa penyakit stroke juga merupakan salah satu penyumbang kecacatan bahkan kematian tertinggi dunia. 

“Berdasarkan data yang kami temukan, hal ini akan terus meningkat setiap tahunnya. Atas kekhawatiran ini, kami tergerak untuk membuat suatu alat yang dapat membantu mencegah masyarakat terkena penyakit stroke. Khususnya pada orang yang memiliki faktor risiko stroke,” dalam keterangannya pada Selasa (22/10/2024).

Kunci Sukses Tim

Berhasil keluar sebagai juara dalam ajang bergengsi PIMNAS tentu bukanlah hal yang mudah. Sebagai finalis, Melia dan tim kompak dalam menyatukan visi dan tujuan bersama hingga finish. Hal ini merupakan kunci dan strategi kemenangan tim Melia.

“Jika sebuah tim telah memiliki visi yang sama, berbagai tantangan yang datang akan lebih mudah terlewati,” ucapnya.

Menurut Melia, untuk meraih keberhasilan membutuhkan upaya sebaik mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.

“Karena kami percaya bahwa sudah ada rencana yang lebih baik bagi kami,” imbuhnya.

Terakhir, Melia berharap dengan inovasi PKM berupa prototipe alat deteksi dini stroke dapat terus berkembang.

“Saya berharap, kami bisa menyempurnakan inovasi ini dan menjalin kerja sama dengan banyak pihak. Hingga prototipe kami ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya. (Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *