SURABAYA, HKS-News.com – Baru empat tahun sejak didirikan, Program Doktor Manajemen Teknologi (DMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah berhasil membuktikan kualitasnya dalam penyelenggaraan akademik. Di umurnya yang terhitung masih belia, DMT ITS berhasil meraih Akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA).

Dekan Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) ITS Prof Ir I Nyoman Pujawan MEng PhD CSCP menyampaikan, akreditasi ini akan berlaku lima tahun ke depan terhitung dari 16 Oktober 2024. Ada empat tingkatan akreditasi, yakni Tidak Terakreditasi, Terakreditasi Baik, Terakreditasi Baik Sekali, dan Terakreditasi Unggul. Dari tingkatan tersebut, DMT ITS berhasil meraih level yang tertinggi, yaitu Terakreditasi Unggul.

Lelaki yang akrab disapa Nyoman tersebut menerangkan bahwa di samping banyaknya kriteria penilaian yang ada, salah satu aspek yang ditekankan pada akreditasi ini adalah internasionalisasi. Penilaian tersebut dilihat mulai dari kurikulum yang diterapkan di DMT ITS.

“Dilihat apakah kita membuat kurikulum itu dengan benchmark perguruan tinggi internasional atau tidak,” terangnya.

Tak hanya itu, para asesor dari LAMEMBA juga turut memperhatikan dari sisi para dosen dan mahasiswa. Dari segi dosen, beberapa yang menjadi perhatian adalah keterlibatan dosen dari kampus mancanegara dalam perkuliahan dan reputasi dosen yang sudah berada di taraf internasional. Pada sisi mahasiswa, aspek yang dipertimbangkan dalam akreditasi tersebut adalah publikasi internasional yang dilakukan dan adanya mahasiswa asing yang turut belajar di DMT ITS ini.

Nyoman menambahkan bahwa terdapat beberapa syarat yang wajib dipenuhi oleh DMT ITS agar dapat meraih akreditasi ini. Salah satunya adalah persentase dosen pengajar yang sekurang-kurangnya adalah 60 persen merupakan guru besar dari total pengajar. Lalu, para dosen tersebut juga diharuskan untuk melakukan publikasi di jurnal internasional dengan total lebih dari satu publikasi dalam tiga tahun terakhir.

Di sisi lain, Guru Besar ITS bidang supply chain engineering tersebut juga menuturkan bahwa syarat lainnya adalah lebih 3 persen mahasiswa DMT ITS telah melakukan presentasi di tingkat internasional.

“Kita jauh melampaui ini, bahkan hampir seluruh mahasiswa telah melakukan presentasi di forum internasional dan bahkan hingga publikasi,” ungkapnya bangga.

Selain menjadi kebanggaan bagi DMT ITS, dosen yang merampungkan pendidikan doktornya di Lancaster University, Inggris ini juga menyadari bahwa meraih Akreditasi Unggul juga disertai dengan tanggung jawab. Program yang merupakan bagian dari SIMT ITS ini juga harus menjaga kualitas pendidikannya dengan baik.

“Penyelenggaraan akademik tentu harus ditunjang dengan proses yang baik, sehingga para lulusannya memang pantas menyandang gelar doktor dan memperoleh hasil yang baik,” tutur Nyoman mengingatkan. (Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *