SURABAYA, HKS-News.com – Debat perdana pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur akan digelar pukul 19.30 WIB di Graha Unesa pada Jumat, 18 Oktober 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim membatasi tiga pasangan calon (paslon) sebanyak 150 pendukung ke dalam venue saat debat berlangsung.

Debat publik terbuka ini menjadi momentum penting bagi ketiga paslon, untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat bisa mengetahui program kerja ketiga paslon Pilgub Jatim 2024.

“Jadi setiap paslon hanya diperbolehkan membawa 150 pendukung dan tim sukses. Kalau tiga paslon, berarti sudah 450 orang, belum lagi dari media dan undangan yang lainnya,” kata Komisioner KPU Jatim, Nur Salam, usai memberikan paparan saat melaksanakan briefing dengan awak media di Graha Unesa, Surabaya, Kamis (17/10/2024).

Tak hanya pendukung paslon, Salam menyebut juga membatasi media yang ingin melakukan peliputan di venue saat debat berlangsung, baik media maupun pendukung paslon dibatasi 150 orang. Ini lantaran karena keterbatasan kapasitas di venue tempat debat berlangsung.

“Tidak mengurangi rasa hormat, untuk media yang nanti bisa meliput di lantai tiga tempat debat, jumlahnya hanya 20 orang dari fotografer dan video. Sementara sisanya di lantai dua, yang sudah kita siapkan streaming YouTube,” ujarnya.

Salam menjelaskan, KPU juga telah mengatur penggunaan atribut para pendukung paslon. Demikian juga dengan atribut khusus bagi media yang melakukan tugas peliputan.

“Untuk media yang bisa ke lantai dua, hanya yang pakai id card warna hitam. Kalau bukan itu, hanya diperbolehkan di lantai 3, termasuk pendukung masing-masing paslon,” kata dia.

Debat publik perdana Pilgub Jatim diikuti tiga paslon cagub-cawagub Jawa Timur. Paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak nomor urut 2, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans paslon nomor urut 3.

Ada tujuh panelis dari akademisi yang dilibatkan dalam debat perdana tersebut. Dalam debat pertama itu mengusung tema ‘Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktifitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur’. (Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *