_Indeks Kerukunan Beragama Jatim Capai 77,8, Jadi Modal Sosial Membangun Persaudaraan dan  Persatuan_

SURABAYA, hks-news.com|

Masih dalam suasana Bulan Syawal. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus memperkuat silaturahim dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk bersama pengurus dan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Timur di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur Surabaya, Kamis (18/5/2023).

Forum yang mengusung tema “Membangun Silaturrahim, Menguatkan Ukhuwah Meneguhkan Tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia” ini semakin istimewa karena tidak hanya dihadiri warga LDII, melainkan juga undangan dari perwakilan berbagai ormas dan lintas umat beragama.

Khofifah menyampaikan, proses silahturahmi yang terus terjalin dan terbangun secara intensif seperti ini akan meminimalisir perbedaan pendapat yang berdampak pada prasangka buruk (suudzon). 

Perbedaan pendapat merupakan sebuah keniscayaan. Perbedaan pendapat merupakan rahmat. Dalam sebuah sistem demokrasi beda pendapat merupakan hal yang lumrah. Tetapi harus tetap dalam kerangka menjaga persatuan dan persaudaraan.

Gubernur perempuan pertama Jatim tersebut menyampaikan, hal ini menjadi proses penting bagi sebuah negara besar dengan heterogenitas yang luar biasa.  Disisi lain, Khofifah menambahkan salah satu Pekerjaan Rumah (PR) bangsa Indonesia yakni menjaga dan memperkuat  persatuan.

“Nomor satu persatuan, nomor dua persatuan dan nomor tiga juga  persatuan. Kalau bersatu meski dalam perbedaan pendapat akan menjadi bagian yang dapat difahami (tafahum) dan tetap saling menghormati dan menghargai sehingga akan terbangun ketentraman, ketenangan dan keamanan,” jelasnya.

Hal tersebut dibuktikan Khofifah, mana kala data indeks kerukunan umat beragama di Jawa Timur pada tahun 2021 mencapai skor 77,8. Dimana proses penilaian ini dilakukan, setiap 4 tahun sekali.

“Terakhir 2021 kerukunan umat beragama intern dan antar umat beragama di Jawa Timur memiliki skor 77,8 ini tertinggi antara provinsi di pulau Jawa dan lebih tinggi dari skor nasional. Nilai ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki tingkat  kerukunan tertinggi  di antara provinsi lain di pulau Jawa dan nilai ini sekaligus  diatas nasional,” tandasnya.

Dikatakan Khofifah, hal ini merupakan social capital (modal sosial) yang luar biasa untuk membangun persatuan dan kesatuan antar masyarakat.

“Artinya seluruh elemen strategis memberi penghormatan atas ikhtiar ini. Jadi perbedaan  pendapat diantara kita InsyaAllah akan menjadi rahmat dan kebaikan bersama,” imbuhnya.

Mantan Menteri Sosial RI tersebut juga berharap, hal ini menjadi modal bagi masyarakat untuk semakin mempererat tali silahturahim karena proses yang dilakukan terus terjalin.

“Sambung rasa dan sambung doa karena kita ini semua bersaudara,” lanjutnya.

Bekal dari proses silahturahmi ini, menurut Khofifah juga sejalan dengan proses politik yang ada. Dimana dikatakan Khofifah yakni tugas para pemimpin adalah menjaga seluruh agama yang dianut warga bangsanya berjalan aman dan terlindungi.

Di kesempatan yang sama, Khofifah mengajak pimpinan  LDII untuk menguatkan dakwah bil maal. Menurutnya hal ini perlu dikuatkan untuk bersama-sama kita lakukan percepatan perwujudan  kesejahteraan masyarakat. 

Di akhir, Khofifah menyampaikan terimakasih atas semua kontribusi LDII Jawa Timur dalam bidang ekonomi, pendidikan maupun sosial keagamaan. (Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *