SURABAYA, HKS-News.com – Sudah 79 tahun Indonesia merdeka, perayaan yang diperingati setiap 17 Agustus itu menjadi momen refleksi diri bagi bangsa. Kemerdekaan bukan hanya sebatas momentum berhasilnya para pahlawan mengusir penjajah. Kemerdekaan juga menjadi hak yang harus senantiasa diperjuangkan.
Kemerdekaan Finansial
Ada berbagai macam bentuk kemerdekaan yang harus diperjuangkan, salah satunya adalah kemerdekaan finansial. Rektor Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak mengungkapkan kemerdekaan finansial dapat terwujud jika seseorang memanfaatkan kreativitas dengan baik.
“Kemerdekaan finansial tergantung pada pribadi masing-masing, sepanjang bisa memanfaatkan kreativitas dengan baik. Kreativitas menjadikan seseorang mampu memanfaatkan waktunya untuk hal yang produktif dan bermanfaat,” ungkapnya.
Prof Nasih juga menegaskan bahwa Unair senantiasa mendorong mahasiswanya untuk meraih kemerdekaan finansial. Unair telah menyiapkan berbagai program pengembangan diri yang bisa mahasiswa ikuti.
“Fasilitas pengembangan diri yang Unair miliki bisa mahasiswa manfaatkan dengan baik. Fasilitas ini akan melatih kreativitas dan kemandirian mereka, jadi manfaatkan itu dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Pentingnya Peningkatan Kualitas SDM
Lebih lanjut, dengan kemerdekaan finansial yang tercipta, bukan suatu yang mustahil jika Indonesia Emas 2024 dapat tercapai. Meski begitu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi pekerjaan rumah bersama untuk mencapainya.
“Langkah menuju Indonesia Emas 2045 tentu tidak mudah. Tantangan sangat berat utamanya berkaitan dengan SDM. Jumlah penduduk yang ada harapannya bisa menjadi bonus demografi, tapi kalau tidak terkelola dengan baik peluang ke sana akan terganggu,” tutur Prof Nasih.
Peningkatan kualitas SDM seyogyanya selaras dengan peningkatan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang baik akan menciptakan SDM yang berkualitas. Investasi yang berfokus pada peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu pondasi yang kuat untuk meraih Indonesia Emas 2045. “Apabila investasi berfokus pada peningkatan kualitas SDM, saya rasa Indonesia Emas 2045 dapat kita raih,” ujar Prof Nasih.
Aksesibilitas dan relevansi menjadi pekerjaan rumah yang menghantui peningkatan kualitas pendidikan. Prof Nasih menjelaskan semakin luas aksesibilitas masyarakat untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan tinggi, maka akan meningkatkan produktivitas mereka. Produktivitas inilah yang nantinya akan menciptakan kualitas SDM yang baik.
Unair, kata Prof Nasih, akan terus memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi. Tak hanya itu saja, perkembangan inovasi berbasis ekonomi akan terus digenjot. Hal ini sebagai upaya untuk menghasilkan lulusan yang inovatif dan kreatif. “Paling tidak para lulusan ini akan memberikan kontribusi terbaiknya bagi bangsa. Oleh karena itu, aspek riset perlu didorong ke arah yang bermanfaat bagi masyarakat,” paparnya.
Generasi Indonesia Berdaya
Kemerdekaan yang dijunjung tinggi akan menciptakan generasi Indonesia yang berdaya. Unair sebagai institusi perguruan tinggi menegaskan bahwa akan terus memberikan pengalaman belajar yang membebaskan dan mendorong kreativitas.
Lulusan perguruan tinggi nantinya akan dihadapkan dengan tiga pilihan, menjadi pegawai, ilmuwan, atau wirausahawan. Apa pun pilihan profesinya, Prof Nasih berpesan untuk selalu memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa.
Unair juga telah menyediakan berbagai pusat studi dan pelatihan untuk menciptakan generasi Indonesia yang berdaya. “Mahasiswa bisa belajar melalui workshop atau inkubator bisnis jika ingin menjadi wirausaha. Teaching industry yang ada juga bisa membantu mahasiswa mengembangkan diri sesuai dengan profesi pilihan,” ujar Prof Nasih. (Wahyu)