SURABAYA, HKS-News.com – Gelaran Networking Dinner 13th International Convention of Asian Scholars (ICAS 13) turut melengkapi serangkaian acara pada hari keempat ICAS 13. Gelaran tersebut berlangsung di Ruang Amerta Lantai 4, Kantor Manajemen Kampus MEER-C pada Rabu (31/7/2024).
Hadir dalam gelaran tersebut, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak selaku Rektor Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Philippe Peycam selaku Direktur International Institute for Asian Studies (IIAS), dan Dr Lina Puryanti SS MHum Phd selaku Direktur Airlangga Indian Ocean Crossroads (AIIOC).
Dalam sambutannya, Prof Nasih mengucapkan rasa terimakasih telah mempercayai Unair sebagai tuan rumah dari perhelatan konferensi terbesar di Asia. Ia berharap, Unair akan memberikan kebermanfaatan dan kenangan berharga bagi peserta ICAS 13.
“Kami turut senang atas kedatangan para peserta ICAS 13 dari 66 negara ke Unair. Dengan harapan, gelaran ICAS ini dapat membuka peluang akademis untuk para serta meninggalkan kesan dan memori baik bagi peserta ICAS 13,” tambah Prof Nasih.
Peran Penting
Sebagai salah satu perguruan terbaik di Indonesia, Unair terus berdedikasi untuk meningkatkan dan memajukan kebermanfaatan ilmu pengetahuan bagi masyarakat melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Selain itu, perguruan tinggi juga memiliki peran untuk menciptakan inovasi dan solusi atas permasalahan global.
“Dalam hal ini, Unair tidak hanya fokus pada perkembangan ilmu kesehatan, alam, sosial, dan kemanusiaan. Namun, juga urun rembuk atas persoalan dan tantangan global yang terjadi saat ini,” papar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair itu.
Unair melakukan kerjasama dengan kurang lebih 5000 kemitraan aktif luar negeri untuk saling berkolaborasi serta bertukar pikiran dan pengetahuan baru. Unair juga menyediakan berbagai mobility program untuk para sivitas akademika Unair.
“Kami sangat terbuka dengan usulan kegiatan akademik mobility program untuk para sivitas akademika, baik untuk penelitian, publikasi, hingga pengabdian masyarakat. Unair akan memberikan fasilitas dukungan skema pendanaan untuk program-program tersebut,” terangnya.
Kolaborasi Potensial
Unair juga memiliki unit-unit potensial yang siap melakukan kolaborasi dengan pihak luar, seperti Lembaga Penyakit Tropis (LPT), Pusat Penelitian Dan Pengembangan Stem Cell, Pusat Penelitian Rekayasa Biomolekul (BIOME), Pusat Penelitian Penyakit Menular Global (RC-GERID), Pusat Penelitian Keselamatan Pasien, SDGs Center, Pusat Studi Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (CESGS), Halal Center, dan Airlangga Indian Ocean Crossroads (AIIOC).
Prof Nasih menambahkan bahwa gelaran ICAS 13 dapat membuka peluang kolaborasi keberlanjutan dengan unit-unit yang telah tersedia di Unair. Dengan menjaring koneksi dan berkolaborasi bersama, harapannya dapat tercapai kebermanfaatan bersama untuk komunitas global.
Testimoni
Laura Elber perwakilan dari International Institute for Asian Studies (IIAS) memberikan apresiasi kepada Unair sebagai tuan rumah ICAS 13. Unair telah mengemas perhelatan ICAS 13 dengan baik. Oleh karena itu, ICAS 13 memberikan memori yang tak terlupakan bagi Laura.
“Saya sangat menikmati selama gelaran ICAS 13 berlangsung. Ini kali pertama saya mengunjungi Kota Surabaya. Kota Surabaya begitu indah serta memiliki banyak budaya dan kisah sejarah yang sangat menarik untuk dipelajari terutama kampung-kampung di Surabaya,” tutur Laura melalui wawancara eksklusif.
Laura menjelaskan, konsep conference festival (Confes) merupakan kali pertama digunakan pada gelaran ICAS. Melalui konsep ini, ICAS 13 tidak hanya menjadi konferensi akademisi saja, namun juga memberikan pengalaman kepada peserta untuk berinteraksi dan lebih dekat dengan komunitas dan masyarakat sekitar.(Wahyu)