PACET, Hks-news.com-
Nanang Widiyatmoko direktur produksi dan operasional PDAM Surya Sembada kota Surabaya, meminta kepada masyarakat agar menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah di sungai. Mengingat sungai menjadi bahan baku pembuatan air bersih yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Demikian penjelasan yang disampaikan Anang, panggilan akrab Nanang Widiyatmoko, saat memberikan sambutan waktu penanaman bibit pohon di lokasi konservasi sumber air Pintahan, Pacet Mojokerto.

“Kegiatan pada pagi hari ini adalah kegiatan penanaman bibit pohon di salah satu sumber airnya PDAM Kota Surabaya. Jadi sumber air ini dulu adalah sumber air pertamanya Kota Surabaya yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1901. Pada tahun 1901 sumber air ini mulai dibawa ke Surabaya, melalui pipa besar yang saat ini masih terpelihara dengan baik,” terang Anang.

Anang menuturkan, adanya perbaikan pemindahan pipa yang dilakukan PDAM Surya Sembada
dari terminal induk Joyoboyo itu, karena terminal tersebut mengalami pengembangan sehingga pipa besar tersebut terpaksa dipindahkan.

“Kami ingin meminta dukungan dari semuanya, terutama dari warga Kota Surabaya berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup, karena seperti yang sering kita dengar tentang perubahan iklim itu ternyata tidak cuma omong kosong. Tapi itu adalah nyata. Dan mulai tahun 2024 ini PDAM sudah mulai merasakan bagaimana air sungai Brantas sangat terbatas, sehingga kadar polutan itu sangat banyak yang membuat kami perlu berupaya ekstra untuk mengolah air dari servoar. Perlu pembersihan hingga lebih dari 4 kali untuk bisa menghasilkan air bersih yang dibutuhkan masyarakat,” sambungnya.

Untuk itu, Anang benar-benar meminta masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai. Anang berharap masyarakat memiliki kepedulian terhadap kebersihan sungai.

“Kami mohon untuk semua warga tidak membuang sampah sembarangan di sungai-sungai di kali Surabaya, karena air sungai
itu yang menjadi bahan baku untuk PDAM dalam mengelola air bersih yang anda butuhkan,” paparnya.

“Yang kedua, kami berharap warga Kota Surabaya ini bisa berhemat menggunakan air, karena dengan kondisi seperti ini, kami mengolah air bersih butuh biaya yang lebih besar untuk bahan kimia, untuk listrik, untuk yang lain-lain. Sehingga biaya pengelolaan jadi mahal,” imbuhnya.

Untuk menjaga lingkungan dan mempertahankan kualitas air bersih agar bisa dikonsumsi oleh masyarakat, PDAM Surya Sembada menanam ribuan pohon di sumber air yang berlokasi di konservasi sumber air Pintahan, Pacet Mojokerto.

Anang menjelaskan lebih lanjut, dengan menanam pohon akan menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Dengan pohon-pohon tersebut limpahan air hujan dan sumber air bisa menyerap air dan menyimpan di tanah sebagai cadangan jika terjadi musim kemarau.

“Jika hujan lebat, air juga bisa diserap dengan baik oleh pohon-pohon ini agar tidak terjadi banjir dan tanah longsor. Ke depannya saya berharap masyarakat bisa ikut memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan kebersihan. Mari kita bersama-sama menjaga alam agar selalu seimbang. Karena kekayaan alam ini kita yang menikmati,” pungkasnya. (Faiz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *