SURABAYAHKS-News.com

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyiapkan serangkaian acara untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 Kebun Raya Mangrove (KRM) pada 26-28 Juli 2024. Berbagai rangkaian acara itu telah disiapkan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2024.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menuturkan bahwa persiapan acara telah mencapai tahap finalisasi. Di hari pertama, acara diisi dengan penanaman 3.000 bibit mangrove mulai pukul 06.00 WIB di KRM Gunung Anyar Surabaya.

“Sebelum penanaman para peserta akan mengikuti briefing. Karena untuk penanaman pohon mangrove beda dengan yang biasa. Jadi ada standar untuk teknik menanamnya,” kata Antiek saat dihubungi Kamis (25/7/2024).

Nah, setelah para peserta menerima briefing sekitar 15 menit, mereka akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok akan didampingi staf DKPP Surabaya untuk menuju titik lokasi areal yang telah disiapkan. “Kita sudah siapkan lokasinya satu areal, tapi nanti kita bagi per kelompok. Mereka akan didampingi staf kita supaya tahu teknik menanamnya, cara berjalan di lumpur bagaimana,” bebernya.

Antiek menjelaskan, kegiatan penanaman mangrove melibatkan sekitar 500 orang peserta. Ratusan peserta itu berasal dari berbagai elemen masyarakat, komunitas pemerhati lingkungan, akademisi, pelajar, Generasi Berencana (Genre) hingga jajaran di lingkup Pemkot Surabaya.

“Pada hari Jumat (26/7) juga ada kegiatan finger printing, dalam rangkaian memperingati Hari Anak Nasional. Jadi selain ada kegiatan penampilan kesenian dari anak-anak, mereka juga akan melukis mangrove dengan tangan,” ujar Antiek.

Selain penanaman mangrove, di hari yang sama pula acara juga diisi dengan Pasar Tani di KRM Gunung Anyar. Di sana, para petani akan menjual langsung produk-produk pertanian mereka kepada masyarakat. “Pasar Tani dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 26-28 Juli 2024,” bebernya.

Tidak hanya itu, di hari pertama juga ada kegiatan workshop “Mangrove For Nature For Future” di Auditorium Mangrove. Workshop lingkungan akan diisi pembicara dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). “Jadi ada empat kegiatan bersamaan di hari Jumat,” ujar Antiek.

Kemudian pada hari kedua, Sabtu, 27 Juli 2024, acara dimulai dengan ajang kreativitas anak yang melibatkan 100 anak PAUD. Ajang kreativitas itu di antaranya berupa kegiatan mewarnai dan menghias bekal sekolah anak bersama ibu mereka.

Selain ajang kreativitas anak, Antiek mengungkap jika di hari yang sama ada Live Cooking Olahan Seafood bersama Ketua Tim Penggerak PKK Surabaya, Rini Indriyani, dengan audience sekitar 500 orang. “Nah, sebelum live cooking, akan ada diskusi kesehatan mengenai pentingnya gizi ikan,” imbuh Antiek.

Menurut Antiek, Sabtu juga menjadi hari peluncuran Surabaya Urban Farming Competition. Pada tahun ini kompetisi urban farming fokus pada budidaya tanaman pengendali inflasi seperti cabe dan bawang merah. Jika sebelumnya, kompetisi urban farming difokuskan pada budidaya melon.

“Harapannya dengan mereka menanam bersama-sama, bisa menghasilkan produk cabe dan bawang merah untuk menekan kenaikan inflasi di Surabaya,” harapnya.

Selama tiga hari kegiatan pada 26-28 Juli 2024, DKPP Surabaya akan menayangkan 100 foto dan 10 video terbaik lomba di lokasi acara sebagai bagian dari perayaan. Sedangkan puncak acara HUT ke-1 KRM pada Minggu, 28 Juli 2024, akan diawali dengan Mangrove Eco Run dengan rute 5k dan 10k.

“Kemudian kita ada seremonial HUT ke-1 Kebun Raya Mangrove. Sebelumnya nanti Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sekaligus menyerahkan hadiah bagi pemenang lomba foto dan video,” kata dia.

Di hari yang sama, Antiek menjelaskan bahwa Wali Kota Eri Cahyadi juga akan menerima secara simbolis dari para pihak yang telah memberikan kontribusi bantuan tentang tanaman mangrove. “Puncak acara juga akan diisi dengan pengundian hadiah dan doorprize,” ungkap Antiek.

Antiek berharap, di HUT ke-1 Kebun Raya Mangrove ini masyarakat semakin peduli terhadap keberadaan KRM yang memiliki fungsi luar biasa dalam menyerap karbon dan menghasilkan oksigen. “Tentunya ini akan memperbaiki lingkungan kita di Surabaya khususnya dan Jawa Timur serta Indonesia pada umumnya,” harapnya.

Lebih dari itu, Antiek berharap, pihaknya bisa memberikan informasi secara utuh kepada masyarakat bahwa keberadaan Kebun Raya Mangrove ini memiliki enam fungsi. Keenam fungsi ini tentunya akan berdampak juga terhadap kesejahteraan masyarakat Surabaya.

“Jadi selain fungsi edukasi dan riset, Kebun Raya Mangrove juga berfungsi sebagai konservasi, jasa lingkungan, pariwisata, dan yang paling kita angkat adalah sebagai sumber alternatif pangan,” pungkasnya. (Faiz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *