MOJOKERTO, HKS-News.com-
500 Mahasiswa Unair (Universitas Airlangga) melaksanakan KKN di kabupaten Mojokerto. Salah satu grup mahasiswa Unair yang melakukan KKN tergabung di BBK 4 melaksanakan KKN tersebut bertempat di desa Nogosari kecamatan Pacet, Mojokerto Jawa Timur.
“Kegiatan yang kami lakukan sebagai mahasiswa Universitas Airlangga kali ini bernama BBK 4. Apa itu BBK? BBK adalah singkatan dari (Belajar Bersama Komunitas). Di BBK kali ini, tujuan KKN berlokasi di Kabupaten Mojokerto. Kabupaten Mojokerto mendapatkan peserta yang paling banyak dibandingkan dengan kabupaten lainnya, yaitu sekitar 500 mahasiswa. BBK ini nantinya akan dibagi menjadi 20 kelompok. Setiap kelompoknya terdiri dari 10 mahasiswa dari berbagai macam Fakultas,” terang Shafna Adinda Rahmadani, ketua BBK 4.
Di BBK 4 ini sendiri terdapat 4 masalah utama yang menjadi fokus Poker, yaitu Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, dan juga Lingkungan.
“Minggu Keempat ini merupakan minggu terakhir kami di desa Nogosari. Masih terdapat Proker (Program Kerja) yang bertemakan lingkungan. “PISAH CERDAS” Program ini memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemilahan tempat sampah organik dan non-organik dengan menyediakan 2 tempat sampah yang berbeda,” terang Shafna.
Disamping Shafna, masih ada 8 mahasiswa yang tergabung di BBK 4 Unair ini. Mahasiswa tersebut antara lain:
Dewi Murthasiyah dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik.
Kuba Atake dari fakultas keperawatan.
Vallen Muhammad Azhim Fakhri dari fakultas teknologi maju dan multidisiplin.
Naila Azzahirotul Maghfiroh dari fakultas vokasi.
Ananda Nabila Fidanti dari fakultas teknologi maju dan multi disiplin.
Zikra dari fakultas teknologi maju dan multidisiplin.
Azra Nafizah Yahya dari fakultas ekonomi bisnis.
Enrico Otto Noemansyah dari fakultas Ilmu Bahasa.
Selama 1 bulan melakukan pengabdian masyarakat, BBK 4 masih memiliki Program Kerja terakhir yang sangat menarik, yaitu Limbah Rumah Kreatif.
“Di minggu ke 4 ini, kami berkesempatan mengadakan sosialisasi bersama dengan acara rapat bulanan ibu-ibu PKK di desa Nogosari. Saat kami melaksanakan tugas kami dan melakukan presentasi kami, Ibu-Ibu yang hadir pun sangat antusias dengan produk yang kami hasilkan,” tukasnya.
Program Limbah Kreatif sendiri, Bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengolahan limbah rumah tangga serta agar masyarakat mampu mengolah limbah rumah tangga secara kreatif menjadi barang yang bermanfaat.
“Yang dilakukan BBK 4 dengan memberikan sosialisasi tentang pengolahan limbah rumah tangga lalu dilanjutkan dengan demonstrasi beberapa contoh pengolahan limbah. Produk yang didemonstrasikan berupa kompos, clay dari ampas kopi yang dijadikan asbak, selai kulit buah naga, dan permen kulit semangka,” sambungnya.
Menurut Shafna acara ini mendapat sambutan yang positif, bahkan warga desa Nogosari sangat antusias saat ikut mempraktekkan limbah sampah yang dikelola menjadi barang yang lebih bermanfaat.
“Warga sangat senang dan memberikan respon yang positif. Mereka antusias untuk mengikuti setiap paparan cara membuat limbah sampah menjadi barang produktif. Masyarakat menyambut baik, terutama pada saat demonstrasi produk olahan limbah. Masyarakat menjadi tertarik untuk mencoba membuat produk tersebut. Diharapkan setelah ini masyarakat lebih sadar pentingnya pengolahan limbah serta mampu mengolah limbah rumah tangga secara kreatif,” pungkasnya.(Yul)