SIDOARJO, HKS-News.com-

Setelah sempat tidak wajib, kini Kementerian Kesehatan kembali mewajibkan vaksinasi meningitis meningokokus (MM) bagi seluruh pelaku perjalan umroh. 

Kewajiban tersebut tertuang dalam Surat Edaran Sekretariat Jenderal Kemenkes Nomor NOMOR HK.02.02/A/3717/2024 tentang pelaksanaan vaksinasi meningitis bagi jamaah haji dan umrah. 

Sebelumnya, pada 20 mei lalu, Pemerintah Arab Saudi memberikan nota diplomatik melalui otoritas terkait (Kementerian Kesehatan Arab Saudi) nomor 221-4239 yang menyatakan bahwa setiap orang yang datang ke Arab Saudi baik menggunakan visa haji maupun umroh, harus sudah divaksin MM.

Hal ini tentu saja direspon baik oleh seluruh UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan di Seluruh Indonesia yang memegang mandatori pelaksana dan pengawasan Vaksinasi internasional, tak terkecuali Balai Besar Kekarantinaan Surabaya. 

Kepala BBKK Surabaya, Dr. Rosidi Roslan menegaskan pihaknya menyambut baik peraturan tersebut dan akan  melaksanakan tugas sebaik-baiknya.

“Seperti kita ketahui bersama, sejak Mei pemerintah Arab Saudi sudah memberlakukan ketentuan wajib, namun masih ada kegalauan di tengah masyarakat. Surat Edaran dari Sekjen Kemenkes, menjawab kegalauan tersebut. Masyarakat tak perlu ragu lagi. Vaksinasi Meningitis ini tujuannya kan baik, memberi perlindungan kepada pelaku perjalanan haji dan umrah. Ibadahpun jadi aman dan nyaman. Harganya pun, kalau di BBKK Surabaya cukup terjangkau, Rp 305 ribu saja,” jelasnya.

Dibatasi kuota harian

Sejak SE vaksinasi tersebut beredar, layanan vaksinasi internasional di BBKK menjadi ramai diakses masyarakat. Di kantor induk di Juanda misalnya, biasanya hanya melayani sekitar 10 hingga 15 pelanggan, sejak jumat lalu (12/07/2024) pelanggan mencapai sekitar 200 orang. 

Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Dr. Rosidi dan jajaran, terutama terkait kesiapan SDM dan fasilitas pelayanan agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan publik terbaik dari BBKK Surabaya.

“Jika terlalu banyak, takutnya malah nanti tidak terlayani dengan baik. Jadi, kuota harian ini terus kita evaluasi. Kita menyesuaikan dengan kapasitas sarana dan prasarana serta jumlah SDM. Agar tetap nyaman, sehingga semua pelanggan terfasilitasi dengan baik, kita tetapkan kuota harian. Di induk, setiap harinya akan tersedia 75 kuota, dan di wilker akan disediakan 50 kuota di masing-masing wilker yakni Wilker Tanjung Perak, Gresik, Tuban dan Kalianget,” imbuhnya.

Untuk menjamin kepastian kuota, BBKK Surabaya menerapkan sistem pendaftaran online terpusat melalui website sinkarkes.go.id. Semua pelanggan yang dilayani adalah yang telah mendaftar online. 

“Mohon diperhatikan oleh masyarakat bahwa pendaftaran online ini sifatnya memudahkan pelanggan untuk mendapatkan jaminan pelayanan. Kalau datang langsung bisa jadi kuota habis. Kalau rumahnya jauh kan kasihan harus bolak balik. Jadi saya menghimbau pelanggan untuk daftar online dulu agar kedatangan kesini efektif dan efisien,” tukasnya.

Selain menjamin kepastian pelayanan, pendaftaran vaksinasi online juga membuat pelayanan lebih singkat karena semua data dan persyaratan telah diupload. Saat tiba di BBKK Surabaya tinggal di verifikasi dan validasi. Hal ini memangkas antrian dan kemungkinan sistem down karena diakses bersamaan. 

Dalam rangka pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Kepala BBKK Surabaya juga menambahkan bahwa pembayaran vaksinasi adalah pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang langsung dibayarkan pada kas negara melalui sistem pembayaran online. 

Metode pembayarannya adalah dengan menggunakan mobile banking pada bank-bank BUMN dan pembayaran tunai di kantor pos. Pegawai BBKK Surabaya tidak menerima pembayaran tunai.

Hal tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen BBKK Surabaya dalam memberantas pungli, suap dan gratifikasi. Jika ada pegawai BBKK yang menarik pembayaran lebih dari tarif PNBP resmi dengan menjanjikan kuota tambahan misalnya, Dr. Rosidi meminta masyarakat aktif melaporkan melalui kanal-kanal pengaduan BBKK Surabaya.

“Pendaftaran dan pembayaran online ini jadi kelebihan sekaligus tantangan. Kenapa saya sebut tantangan? Karena kalau sistem down, kita yang kena. Kalau pelanggan tidak punya m-banking, dan harus ke kantor pos, kita yang dibilang ribet. Tapi ini proses pebelajaran kita bersama, agar layanan di pemerintahan lebih bersih dan transparan. Nanti kita akan perbanyak sosialisasi dan edukasi,” tambahnya. 

Selain mempersiapkan dan memperkuat sistem layanan, BBKK Surabaya juga memastikan memberikan fasilitas terbaik. Bangku-bangku ruang tunggu diperbanyak dan penyediaan fasilitas pojok minuman (teh, kopi, air mineral) menjadi fasilitas penunjang unggulan. Untuk memastikan pelayanan berjalan baik, BBKK Surabaya juga menyediakan ruang pengaduan, dan media saran kritik apabila ada pelanggan yang merasa kurang puas atau ada hal-hal yang ingin disampaikan. 

Peran Pengawasan 

Selain melakukan pelayanan vaksinasi, BBKK Surabaya juga akan memperketat pengawasan terhadap perjalanan ke luar negeri. pengawasan tersebut dibagi menjadi dua tahap yakni pengawasan keberangkatan dan kedatangan. Saat keberangkatan, petugas akan lebih ketat melakukan pengawasan terhadap sertifikat vaksinasi Internasional (Buku Kuning) dan memastikan bahwa setiap orang sudah melakukan vaksinasi. Kemudian BBKK juga akan lebih banyak memberi promosi kesehatan terkait vaksinasi dan kesehatan pada pelaku perjalanan.

Bila didapati pelaku perjalanan yang belum divaksin atau mendapati buku kuning palsu, petugas akan melakukan vaksinasi, memberi buku kuning dengan mengenakan tarif PNBP. Pemegang buku kuning palsu akan tetap diijinkan berangkat keluar negeri, dan akan diproses hukum setelah kembali ke tanah air. 

Sementara pada proses kedatangan BBKK akan terus melakukan pemantauan suhu, mengambil sample specimen apabila pelaku perjalanan terdeteksi suhu tinggi dan menunjukkan gejala batuk pilek. Pengambilan sample juga dilakukan pada Jemaah umrah yang meninggal saat di pesawat atau saat tiba di Tanah air. 

Sample-sample tersebut akan dikirim ke lab-lab terpadu Kemenkes dan hasilnya akan dilakukan notifikasi ke Dinas Kesehatan Jemaah berasal. Penanganan medis dan kedaruratan di Bandara Juanda untuk Jemaah Umrah juga akan terus dilakukan. 

“Selain pelayanan, kami juga akan menggalakkan penjagaan pintu masuk negara dari Meningitis. Pengawasan akan kami lakukan setiap saat. Saya juga berpesan kepada pelaku perjalanan atau travel agent, jangan sekali-sekali menggunakan ICV Palsu, karena akan kami proses,” tegasnya.(Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *