SURABAYA, HKS-News.com – Keberagaman suku, agama, dan latar belakang masyarakat Indonesia adalah hasil dari kesepakatan para pendiri bangsa. Untuk menjaga persatuan ini, penting bagi setiap generasi, termasuk mahasiswa di Perguruan Tinggi Kristen perlu untuk terus memahaminya secara berkala.
Maka dari itu, dalam rangka menjaga persatuan, Petra Christian University (PCU) melibatkan enam Perguruan Tinggi di lima provinsi lainnya menggelar Proyek Kebangsaan Nasional 2024.
Antara lain Universitas Krida Wacana (UKRIDA) dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) di DKI Jakarta, Universitas Pelita Harapan (UPH) di Tangerang-Banten, Universitas Kristen Maranatha (UKM) di Bandung-Jawa Barat dan Universitas Kristen Duta Wacana di Yogyakarta-Jawa Tengah.
Kegiatan berskala nasional ini merupakan bagian dari kegiatan semester Gasal 2024/2025 dari Mata Kuliah Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.
Beragam kegiatan pun digelar selama tiga hari berturut-turut (21-23/11) di Gedung Q kampus Petra Christian University mulai dari lomba debat, workshop, showcase/pameran, call for paper hingga historical site field trip.
Dr. Linda Bustan, S.Th., M.Div., selaku Ketua DMU Petra Christian University dan PIC acara mengungkapkan bahwa Proyek Kebangsaan Nasional ini memberikan ruang partisipasi aktif mahasiswa dalam tindakan konkrit melalui metode pembelajaran Service-Learning dalam Mata Kuliah Kebangsaan.
Tak hanya itu, critical thinking para mahasiswa juga terasah dengan melihat permasalahan bangsa, hingga mahasiswa bisa menemukan solusi berdasarkan konteks generasi mereka.
“Jadi kegiatan ini dapat menjadi bagian dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045,” tukasnya.
Uniknya, saat kegiatan showcase pembelajaran kebangsaan berupa pameran dan call for papers mengundang Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur di Surabaya untuk bisa saling berbagi dalam acara ini.
Salah satu yang disajikan oleh booth UPN “Veteran” Jawa Timur adalah berbagai foto kegiatan pengajaran Kebangsaan yang dilakukan serta produk kampusnya.
“Di era perkembangan teknologi yang sangat luar biasa, termasuk artificial intelligence, pembelajaran tentang kebangsaan menjadi makin penting untuk para calon pemimpin bangsa masa depan, terlebih dilakukan dengan metoda-metode yang kreatif seperti yang dilakukan dalam Proyek Kebangsaan 2024 ini. Kolaborasi antara enam perguruan tinggi Kristen dan dua perguruan tinggi negeri umum dan keagamaan menambah kaya pengalaman belajar yang dialami mahasiswa-mahasiswa kita,” terang Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng., rektor Petra Christian University Surabaya. (Wahyu)