SURABAYA, HKS-News.com – Sosialisasi kali ini menggandeng Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), dan menyasar para perempuan yang tergabung dalam berbagai organisasi di Kota Surabaya dan sekitarnya.

Dua narasumber dihadirkan pada forum bertema “Pentingnya Pemilih Perempuan menggunakan Hak Suara” ini. Pertama Nurul Amalia yang merupakan Komisioner KPU Jatim tahun 2019-2024, serta Siska Prestiwati Wibisono selaku Praktisi Komunikasi.

“Karena jumlah pemilih perempuan hampir disemua pemilu itu lebih besar ya. Dan perempuan itu punya jaringan yang sangat mendasar, yaitu di tingkat rumah, baik itu di keluarga maupun di lingkungan tetangga,” katanya.

Sehingga diharapkan, kegiatan sosialisasi semacam ini tidak berhenti hanya pada mereka yang hadir, tetapi getok tular ke tetangga sebelah atau pemilih yang lain dalam komunitasnya.

“Maka suara perempuan itu sangat dibutuhkan oleh kandidat manapun, karena suaranya banyak. Dan potensi mereka untuk bergerak, perempuan untuk bergerak tidak hanya untuk dirinya sendiri itu lumayan besar, ada PKK, pengajian, dan macam macam,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua FJPI Jatim Tri Ambarwati mengakui, sebagai salah satu organisasi pers, yang juga memiliki kewajiban untuk memberikan edukasi terkait pentingnya menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada serentak 2024.

“Kita mengajak anggota anggota kita, jurnalis itu, untuk mensosialisasikan program program yang sudah dibuat oleh KPU, sehingga semakin banyak warga negara yang ikut serta dalam Pilkada, pada tanggal 27 November,” katanya.

Sebagai organisasi perempuan, Ambar – sapaan akrab Tri Ambarwati ini mengajak kepada para perempuan untuk ikut serta menentukan pemerintah daerah lima tahun kedepan, dengan cara tidak golput.

“Misalnya kita menginisiasi agar calon calon perempuan itu lebih dipilih, tetapi juga dengan mengingat bahwa program program yang diberikan oleh para calon itu, memang bisa mensejahterakan kaum perempuan,” pesannya.

Adapun para peserta dari berbagai organisasi perempuan, diantaranya FJPI, Forum Puspa Jawa Timur, Aliansi Jurnalis Sidoarjo (AJS), aktivis perempuan serta penggiat komunitas perempuan. (Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *