SURABAYA, HKS-News.com – Universitas Airlangga (UNAIR) turut serta memperingati Hari Pahlawan dengan menggelar upacara di Halaman Gedung Rektorat Kampus MERR-C pada Minggu (10/11/2024). Tahun ini, upacara Hari Pahlawan Unair bernuansa perjuangan, para peserta upacara menggunakan kostum-kostum bertemakan pahlawan.
Peringatan Hari Pahlawan tersebut juga menjadi bagian dari perayaan Dies Natalis Universitas Airlangga (UNAIR) ke-70. Rektor Universitas Airlangga, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, berpesan kepada seluruh civitas akademika untuk terus menumbuhkan rasa cinta terhadap pahlawan dan tanah air.
Menjaga Kemerdekaan
Dalam sambutan, Prof Nasih mengungkap bahwa berkat perjuangan dari pahlawan, kini Unair dapat terus eksis dan berkontribusi mencetak generasi unggul penerus bangsa. Oleh karena itu, Prof Nasih mengajak para peserta upacara untuk terus berkontribusi dalam menjaga kemerdekaan.
“Kita sekarang berada pada posisi yang sedang menikmati Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah dimerdekakan oleh pejuang-pejuang. Perjuangan yang dilakukan pahlawan membuat kita dapat belajar dengan aman sentosa. Itulah mengapa menjaga, merebut, memelihara adalah fardhu ain,” tuturnya.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair itu juga mengajak seluruh peserta upacara untuk ikut merayakan kemerdekaan dengan berkontribusi lebih ke bangsa Indonesia.
“Oleh karena itu, mengisi kemerdekaan dengan berkontribusi signifikan dalam lingkup lokal, nasional, dan global adalah kewajiban kita masing-masing,” ujarnya.
Upaya Unair
Universitas Airlangga (UNAIR) juga terus berupaya melanjutkan perjuangan para pahlawan. Hal ini tercermin melalui kontribusi Unair bagi bangsa Indonesia dengan riset dan produk inovasi yang kian meningkat setiap tahunnya. Prof Nasih mengatakan bahwa Dies Natalis ke-70 ini menjadi momen luar biasa dengan meningkatnya berbagai pencapaian Unair di berbagai bidang.
Salah satu pencapaian Unair pada dies natalis ke-70, yaitu raihan peringkat ke-2 nasional versi QS WUR Asia 2025.
“70 tahun menjadi perjalanan yang sangat panjang bagi Unair. Capaian yang telah diraih tentu luar biasa sehingga tidak hanya berdampak bagi civitas akademik yang ada di dalam, tetapi juga bagi alumni,” tuturnya.
Prof Nasih juga menekankan bahwa Unair merupakan universitas yang menjunjung tinggi kemerdekaan. Kemerdekaan dalam artian dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan pihak lain.
“Kami, terutama para dosen, harus berjuang sedemikian rupa agar lulusan-lulusan Unair menjadi orang yang mandiri, yang mampu hidup tanpa bergantung dengan orang lain,” pungkasnya. (Wahyu)