BOGOR, HKS-News.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memastikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim mempunyai sejumlah program yang sejalan dengan program Asta Cita pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto – Wapres RI Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu disampaikan oleh Pj. Gubernur Adhy setelah menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat (Pempus) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Tahun 2024 di Sentul International Convention Center, Kamis (7/11/2024).
Dalam Rakornas yang dibuka langsung oleh Presiden Prabowo Subianto ini, mengusung tema “Implementasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045”.
Ada beberapa isu penting yang dibahas di antaranya, penanganan korupsi, peningkatan lapangan kerja, hilirisasi, pengetasan kemiskinan serta reformasi birokrasi.
“Dari pembahasan tersebut, setiap program yang dibuat di Jawa Timur itu sesuai dengan visi misi atau Asta Cita Presiden. Oleh karena itu, kami tentu saja mendukung penuh Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Adhy.
Program Percontohan Kabupaten/Kota Antikorupsi di Jatim misalnya, sebagai bentuk implementasi Asta Cita ke-7. Yakni memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy menyebut, terdapat tiga kandidat daerah percontohan antikorupsi yang telah diusulkan ke KPK pada Agustus 2024 lalu. Yakni Kota Surabaya, Kota Blitar dan Kabupaten Jombang.
Tak hanya itu saja, Adhy juga memastikan di tingkat legislatif juga memiliki semangat antikorupsi yang sama. Terbukti pada 16 Oktober 2024 lalu, dilakukan penandatanganan komitmen bersama anti korupsi anggota DPRD Jatim.
“Jadi Pemprov Jatim sejak awal komitmen dalam memerangi korupsi. Dan komitmen itu dipertegas lagi oleh DPRD. Ini membuktikan bahwa baik legislatif maupun eksekutif punya komitmen bersama untuk maju dan bersih dari korupsi,” katanya.
Selanjutnya dari segi pengentasan kemiskinan, Adhy menyampaikan, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), kemiskinan Jatim turun sebesar 3,74 poin persen selama 4 tahun terakhir atau dari 4,40 persen di tahun 2020 menjadi 0,66 persen pada Maret 2024.
“Dari tahun 2020, kemiskinan ekstrem kita diangka 4,4 persen sekarang posisinya 0,6 persen. Itu di bawah kemiskinan ekstrem nasional yang 0,81 persen. Kita targetkan akhir tahun 2024 bisa zero persen,” ucapnya.
Adhy menambahkan, turunnya kemiskinan ekstrem ternyata menjadi salah satu faktor pendorong berkurangnya angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang rilis 5 November 2024, TPT Jatim pada Agustus 2024 berada di angka 4,19 persen atau 1,02 juta dan turun 0,69 persen poin dibandingkan TPT Agustus 2023 yaitu 4,88 persen atau 1,17 juta.
Selain itu tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Jatim juga naik sebesar 0,89 persen atau 73,43 persen dibanding Agustus 2023. Ditambah lagi, Kompisisi penduduk yang bekerja pada sektar formal juga naik menjadi 38,51 persen atau naik 1,62 persen poin dibandingkan tahun 2023.
“Apa yang dicapai di Jawa Timur sebetulnya in-line dengan Asta Cipta Pak Presiden. Tapi yang lebih penting, untuk mencapai Indonesia Emas 2045 masih harus melakukan banyak hal untuk bisa membangun pondasi yang kuat untuk bisa mengarah ke sana,” terangnya.
“Oleh karenanya dibutuhkan semangat kolaborasi yang kuat baik pusat dengan daerah ataupun provinsi dengan kota/kab,” pungkas Adhy.
Sementara itu Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan, pemerintah pusat dan daerah wajib gerak cepat mewujudkan Asta Cita demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Setiap program kerja, kata Presiden Prabowo, harus sejalan dengan Asta Cipta tersebut. Program seperti pengentasan kemiskinan, pemberantasan korupsi, penyediaan lapangan kerja, pemberantasan judi online dan reformasi birokrasi harus segera diimplementasi.
“Karena kita bekerja untuk kemajuan negara, kita bekerja demi rakyat Indonesia. Sehingga saya tegaskan, kalau ada yang bekerjanya tidak benar, tidak memihak pada rakyat, segera diganti. Jangan takut,” katanya.
Secara khusus, Presiden Prabowo juga meminta menterinya agar tidak sungkan untuk bertemu atau menghubunginya untuk berkonsultasi jika mempunyai kendala.
“Saya juga menyampaikan ke saudara-saudara, jangan ragu-ragu kalau ada masalah apa pun. Kalau saudara sudah menyampaikan ke Menko, tapi saudara masih ingin suatu kejelasan dari saya, jangan ragu-ragu untuk menghadap, menghubungi saya,” pungkasnya. (Wahyu)