0-2976x3968-1-0#

SURABAYA, HKS-News.com – Anggota DPRD provinsi Jatim dua periode, Dr H Achmad Iwan Zunaih menyebutkan bahwa siapapun bisa melakukan korupsi, tidak terbatas pada anggota legislatif saja. Bahkan kepala pemerintahan seperti Presiden, Gubernur dan Bupati, memiliki peluang untuk melakukan tindak pidana korupsi.

Termasuk diantaranya stakeholder yang memiliki kerjasama dengan pemerintah, juga bisa terlibat korupsi.

“Sebagai manusia biasa, siapapun bisa melakukan korupsi. Jika ada peluang dan kesempatan untuk melakukannya. Manusia itu memiliki hawa nafsu, memiliki ambisi, semua tergantung bagaimana manusia itu menyikapi dan menetralisir godaan-godaan tersebut,” terang politisi partai Nasional Demokrat (NasDem) tersebut.

“Karena tidak semua manusia itu selalu sempurna, tidak semua manusia itu selalu ingat. Kadang juga bisa lupa, sehingga hal-hal seperti ini (Pencerahan dari KPK pusat, red) mengingatkan kembali supaya kita semuanya juga berhati-hati. Kita semuanya juga bisa istilahnya itu bekerja sesuai dengan apa yang diundangkan atau dianjurkan oleh peraturan,” tukasnya.

Menurut Gus Iwan, panggilan akrab Achmad Iwan Zunaih, kehadiran KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) ke gedung Indrapura Surabaya ini, sebagai sebuah kepedulian terhadap masa depan bangsa Indonesia.

Tingginya angka kejahatan korupsi yang dilakukan oleh para pejabat negara, membuat Gus Iwan prihatin. Mengingat bahwa angka kemiskinan di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur ini, kemiskinan masih terbilang tinggi. Bahkan menurut data BPS nasional, kemiskinan di Jawa Timur menempati urutan ketiga nasional.

Karena itu, Gus Iwan berharap untuk anggota legislatif, para eksekutif, dan mitra kerja pemerintah untuk bersama-sama memegang teguh kejujuran dan amanah.

“Anggota dewan, ataukah eksekutif atau siapapun kita sebagai manusia itu, semuanya butuh untuk saling mengingatkan, kalau orang Jawa bilang itu eling-elingan supaya kita bisa menjalankan tugas kita masing-masing dengan sebaik-baiknya, dengan penuh tanggung jawab dan amanah. Bekerja sesuai dengan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) sehingga kita tidak berpikiran dan tidak mencari kesempatan melakukan perbuatan yang merugikan diri kita sendiri dan juga negara,” tukasnya.

Gus Iwan menambahkan, baik para anggota legislatif, eksekutif, birokrasi, stakeholder, masyarakat untuk saling mengingatkan, untuk bekerja sesuai regulasi, tidak membentur aturan yang ada.

“Bekerja itu ibadah, jadi lakukanlah dengan tulus ikhlas, carilah rejeki yang diridhoi Allah SWT,” pungkasnya. (Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *