SURABAYA, HKS-News.com – Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 berakhir dengan meriah pada Jumat (18/10/2024) di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C Universitas Airlangga (UNAIR). Salah satu momen paling ditunggu adalah pengumuman penghargaan “Mahasiswa Bertalenta” oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia. Fany Zumrotul Faizah, mahasiswa Fakultas Farmasi UNAIR angkatan 2021, berhasil meraih penghargaan mahasiswa bertalenta kategori PKM-RE 2 melalui inovasi luar biasa di bidang kesehatan.
Dalam kategori PKM-RE 2, Fany dan tim menghadirkan karya ilmiah berjudul Inovasi Sediaan Mikrosfer Ekstrak Daun Gambir sebagai Upaya Meningkatkan Potensi Hepatoprotektif terhadap Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD). Ia menyebut bahwa inovasi ini muncul dari minimnya obat yang disetujui secara resmi untuk menangani Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD).
“Belum ada obat yang secara resmi disetujui untuk NAFLD. Beberapa masih dalam tahap pengembangan, dan itu yang mendorong saya untuk mengembangkan inovasi berbasis obat herbal ini. Hal ini juga didukung dengan sifat alamiah obat herbal dan minim efek samping sehingga dapat menjadi pilihan yang solutif,” ungkap Fany.
Persiapan dan Tantangan
Fany tidak mencapai prestasi ini tanpa persiapan matang. Ia menjelaskan bagaimana latihan yang disiplin menjadi kunci keberhasilannya.
“Saya mempersiapkan diri dengan banyak latihan, mulai dari public speaking hingga sesi tanya jawab. Jadi, ketika juri mengajukan pertanyaan, saya bisa menjawab secara komprehensif,” ujarnya.
Fany menceritakan berbagai tantangan yang ia lalui, terutama dalam hal manajemen waktu. Sebagai mahasiswa semester tujuh, ia dan tim harus membagi waktu antara magang, praktikum, dan persiapan PIMNAS.
“Manajemen waktu jadi tantangan terbesar. Apalagi saya sudah di semester tujuh, harus menjalani magang dan praktikum bersamaan dengan persiapan lomba ini,” jelasnya.
Untuk bisa tampil maksimal, Fany menerapkan strategi khusus saat presentasi. Ia berusaha untuk tetap tersenyum dan memberikan jawaban langsung tanpa meminta pengulangan pertanyaan.
“Saya usahakan terus tersenyum dan sebisa mungkin menjawab langsung tanpa berkata, ‘bisa diulangi pertanyaannya?’ Ini sangat penting saat menghadapi juri,” pungkasnya. (Wahyu)