SURABAYA, HKS-News.com – Temu mitra bisnis merupakan rangkaian PIMNAS ke-37 yang diselenggarakan di Kampus MERR-C Universitas Airlangga (UNAIR), pada Kamis (18/102024). Acara itu diikuti oleh peserta PIMNAS dari beberapa perguruan tinggi dengan total 21 tim dari bidang penelitian karya Inovatif.

Dalam sambutannya, Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA DVM selaku Ketua PIMNAS 37 mengatakan bahwa perlu pengembangan lebih setelah terselenggaranya PIMNAS ini. PKM-KI menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam menjawab permasalahan di masyarakat, khususnya bidang bisnis.

Mengundang Mitra Bisnis

Prof Bambang menyebutkan bahwa temu mitra bisnis kali ini mengundang 21 mitra. Mitra bisnis terbagi menjadi tiga, di antaranya investor, pengusaha, dan peneliti, sesuai dengan bidang masing-masing. Lebih lanjut, para peserta memamerkan hasil karyanya pada booth yang telah tersedia, agar mitra bisnis mengetahui produk yang dihasilkan.

“PIMNAS ke-37 merupakan pertama kalinya terdapat program mengundang mitra bisnis. Tujuan utamanya agar karya yang dibuat oleh mahasiswa dapat dikembangkan lebih lanjut oleh mitra bisnis, karena produk yang dihasilkan merupakan karya berkualitas telah dinilai oleh juri untuk layak mengikuti PIMNAS,” jelas Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni itu.

Prof Bambang mengatakan bahwa seringkali karya inovatif para peserta PIMNAS tidak dioptimalkan.

“Harapannya pada PIMNAS selanjutnya mampu melanjutkan program temu mitra bisnis. Sangat disayangkan ketika karya dari peserta tidak dimaksimalkan untuk mengembangkan bidang bisnis di masyarakat,” ungkapnya.

Berkontribusi kepada Masyarakat

Rindang Kamaswari selaku perwakilan Dinas Koperasi UKM Jawa Timur menyebutkan bahwa terselenggaranya program ini menjadi langkah awal kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. Perlu dukungan dari pemerintah untuk mampu mengembangkan secara masif karya milik mahasiswa.

Ia menambahkan, melalui program ini, mitra bisnis dapat mengetahui hasil karya yang dibuat oleh mahasiswa sebagai wujud pengembangan bidang bisnis di Indonesia.

“Kami sebagai perwakilan dari pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat senang dapat berkontribusi untuk membantu pengembangan inovasi yang diciptakan oleh mahasiswa. Semoga ke depannya lebih banyak lagi mitra bisnis yang mampu terlibat, untuk membantu mengembangkan inovasi yang diciptakan oleh mahasiswa,” pungkasnya. (Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *