SURABAYA, HKS-News.com – Menyambut penyelenggaraan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37, Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Sarasehan Pimpinan Perguruan Tinggi. Acara sarasehan berlangsung di Aula Lt 1 Gedung Nanizar, Kampus MERR-C, Unair, pada Jumat (18/10/2024).
Berbagai pimpinan perguruan tinggi dari bidang kemahasiswaan di Indonesia datang untuk mengikuti kegiatan diskusi ini. Hadir juga perwakilan dari Forum Pimpinan Bidang Kemahasiswaan Nasional, Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), dan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI).
Prof Dr M Hadi Shubhan SH MH CN selaku Direktur Kemahasiswaan Unair menyampaikan bahwa kegiatan sarasehan merupakan wadah untuk saling berkomunikasi, berkoordinasi, dan bertukar pikiran antara pimpinan bidang kemahasiswaan di universitas dengan Puspresnas dan BPTI.
“Sarasehan pada pagi hari ini harapannya dapat menjadi forum komunikasi antara Puspresnas, BPTI, Bimawa, dan Forpimawa kepada kita semua para punggawa-punggawa di Perguruan Tinggi yang membidangi kemahasiswaan,” ucapnya.
Redesain Ajang Talenta
Salah satu topik yang menjadi pembahasan pada kegiatan sarasehan adalah redesain ajang talenta BPTI. Program redesain ini merupakan inovasi strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas kompetisi talenta di Indonesia. Harapannya melalui program ini dapat muncul talenta unggul yang mampu berprestasi di tingkat internasional dalam bidang riset dan inovasi, seni dan budaya, serta olahraga.
“Dengan program ini, Indonesia telah serius hadir untuk menggarap talenta di bidang riset dan inovasi, olahraga, dan seni budaya. Dengan adanya program ini kita harapkan akan terbentuk tata kelola, roadmap, atau peta jalan ketalentaan Indonesia kedepannya,” ucap Rizal Alfian, Perwakilan dari BPTI.
Redesain perlu dilakukan agar ajang talenta di Indonesia bisa berjalan dengan efektif. Sebelumnya BPTI-Puspresnas menghadapi tantangan untuk mencapai efektivitas dalam pelaksanaan ajang talenta. Salah satu tantangan utamanya adalah kurangnya integrasi antar ajang talenta. Seringkali ajang talenta berjalan sendiri-sendiri tanpa kesinambungan antar jenjang pendidikan yang berbeda.
“Secara garis besar redesain ini adalah hasil dari inovasi Puspresnas melihat dari beberapa latar belakang. Salah satunya adalah karena dari 41 ajang lomba itu kalau kita lihat ada beberapa yang memiliki kemiripan atau hampir sama. Oleh karena itu, perlu ada penggabungan agar ajang lomba dapat lebih terstruktur, terorganisir, dan efisien. Itu salah satu yang kami harapkan dari redesain ini,” ucap Ahmad Masyhuri, yang juga hadir sebagai perwakilan BPTI.
Ahmad juga berharap seluruh pihak dapat membantu mensukseskan redesain ini.
“Harapannya kita, baik itu dari perguruan tinggi, kemudian dari pemerintahan daerah, dan juga dari dunia usaha dan Industri, bisa berkolaborasi dan bekerjasama melaksanakan dan mensukseskan ajang talenta ini,” ucapnya. (Wahyu)