SURABAYA, HKS-News.com

Setelah menunggu penantian yang cukup lama dan panjang, akhirnya didapatkan kabar yang baik sekaligus melegakan semua pihak jika DPP PDI-P telah mengeluarkan nama calon pimpinan untuk DPRD Kota Surabaya yang posisinya sebagai Ketua definitif.

Kabar ini dibenarkan oleh Adi Sutarwijono Ketua DPC PDI-P Kota Surabaya, yang mengaku jika dirinya baru saja mendapatkan kabar soal dirinya yang kembali dipercaya menduduki posisi Ketua DPRD Surabaya definitif untuk periode 2024-2029.

“Iya, baru tadi saya diberitahu. Posisiku masih di rumah dinas, ini mau berangkat ke Jakarta (mengambil fisik surat rekomendasinya-red),” Jawab Adi Sutarwijono.

Ketua DPC PDI-P Kota Surabaya yang di periode sebelumnya (2019-2024) juga menjabat sebagai Ketua DPRD kota Surabaya tersebut, mengakui bahwa dirinya merasa lega setelah mendapatkan kepastian dan kepercayaan dari DPP PDI-P, Selasa (08/10/2024)

Dengan demikian, maka agenda rapat paripurna DPRD Surabaya yang akan digelar besok hari Rabu (09/10/2024) kemungkinan besar formasinya akan berubah. Yang sebelumnya hanya akan menetapkan 3 calon Wakil Ketua Definitif tanpa nama calon dari PDI-P, maka formasinya menjadi lengkap yakni penetapan Ketua dan 3 Wakil pimpinan.

PDI Perjuangan sebagai partai pemenang Pemilu 2024 di Kota Surabaya, kembali menunjuk sosok Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPRD Surabaya untuk periode 2024-2029.

Sementara untuk posisi wakil, Gerindra menunjuk Bahtiyar Rifai, Golkar memberikan nama Arif Fathoni dan PKB menyampaikan nama Laila Mufidah.

Siapa sebenarnya sosok Adi Sutarwijono?

Adi Sutarwijono yang memiliki nama lengkap Dominikus Adi Sutarwijono, adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya periode 2019–2024 dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Sebelum menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya periode 2019-2024, pria yang akrab disapa Cak Awi itu menjabat sebagai anggota DPRD Surabaya periode 2009–2014 dan 2014–2019.

Cak Awi lahir pada 4 Agustus 1968. Ia dibesarkan dari keluarga sederhana di Blitar. Ayahnya, JA Mochtar, merupakan seorang guru sekolah dasar (SD). Adapun sejak duduk di bangku SD, Awi menyukai bacaan mengenai kisah perjuangan para tokoh dan pejuang pada masa lampau.

Ia menamatkan sekolahnya di SMA Negeri 1 Kota Blitar. Selanjutnya, Awi muda merantau ke Surabaya untuk kuliah di Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Airlangga.

Di sana, ia aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan pernah menjadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) pada 1990. Setelah lulus pada 1993, Cak Awi menyalurkan ilmunya menjadi wartawan.

Di sinilah perjalanan kariernya dimulai, yakni menjadi wartawan Harian Surya periode 1996-2000 dan Majalah Tempo pada 1999-2003. Minat Cak Awi dalam dunia politik semakin terasah saat menjadi wartawan. (Faiz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *