SURABAYA, HKS-News.com – Sebanyak 9 orang yang mewakili SMAN 17 Surabaya berkunjung ke Kantor DPRD Provinsi Jawa Timur, Rabu (2/10/2024). Mereka mengeluhkan beberapa permasalahan yang dialami selama ini.

Kesembilan orang dari Komite dan Kepala SMAN 17 Surabaya ini langsung diterima di Ruang fraksi PKS DPRD Provinsi Jatim dan diterima oleh Ketua Fraksi PKS Jatim Lilik Hendarwati.

Very Rachmawan, Ketua Komite SMAN 17 Surabaya menyampaikan, ada 5 kendala yang selama ini ditemui, yang mungkin juga mewakili sekolah negeri lainnya baik di Surabaya atau Jawa Timur.

“Kami ingin menyuarakan apa yang menjadi kendala kami selama menjadi komite dan juga menjadi perwakilan di sekolah,” kata Very.

Kelima hal itu, pertama tentang jumlah tenaga pengajar yang dirasa terbatas, baik Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) maupun guru honorer yang dinilai tidak sebanding dengan 29 kelas yang ada.

“Karenanya, banyak jadwal yang bentrok, sehingga jamnya juga banyak yang kosong,” tukasnya.

Kedua, terkait dengan honor tenaga honorer yang tidak mendapatkan pembiayaan dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Karenanya, ia melanjutkan, pihak sekolah harus mengupayakan sendiri.

Ketiga terkait dengan sarana dan prasarana, juga bangunan yang sudah berusia lebih dari 30 tahun.

Keempat dan kelima tentang potensi mendapatkan Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang bisa digunakan untuk pengembangan kompetensi siswa dan beasiswa tidak hanya untuk kuliah tapi juga untuk mendukung bekerja di instansi.

“Alhamdulillah apa yang kami sampaikan dan diterima dengan baik oleh Bu Lilik. Semoga bisa bermanfaat untuk perkembangan SMA Negeri di Jawa Timur khususnya,” harap Very.

Sementara Elis, Kepala SMAN 17 Surabaya menjelaskan bahwa, kegiatan hearing ini diinisiasi oleh Komite SMA Negeri 17 Surabaya.

“Programnya komite yang luar biasa untuk menjembatani antara sekolah dengan dewan. Sehingga kami bisa menyampaikan apa-apa yang menjadi aspirasi kami,”

“Dan terima kasih juga kepada Ibu Lilik yang telah meluangkan waktu berkenan menerima kami mendengarkan kami dan harapan kami ke depannya nanti ada tindak lanjut dari apa yang kami diskusikan hari ini,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Lilik mengapresiasi kedatangan kesembilan orang itu.
Menurutnya, kepedulian Komite dan kepala SMAN 17 Surabaya ini merupakan upaya yang baik untuk pengembangan pendidikan ke depan.

Meski demikian, ia menjelaskan bahwa saat ini, Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Provinsi Jawa Timur belum terbentuk, sehingga belum juga terbentuk berbagai komisi yang ada di DPRD Provinsi Jawa Timur.

“Namun sebagai anggota dewan, apalagi saya dari dapil Surabaya, akan menerima aspirasi dari temen-temen komite dan pimpinan SMAN 17 Surabaya,” jelas Lilik.

Lilik kemudian menyampaikan bahwa apapun aspirasi dan keluhan yang disampaikan, akan dicatat dan akan disampaikan kepada para eksekutor di eksekutif.

“Terutama saat penentuan APBD Jawa Timur. Mudah-mudahan ini akan menjadi bahan perbaikan untuk pendidikan di Jatim,” pungkas Lilik. (Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *