Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Unesa Dr Dwi Cahyo Kartiko. (Foto: dwi arifin)
DELI SERDANG, HKS-News.com-
Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Dwi Cahyo Kartiko menegaskan akan memberikan reward kepada Mahasiswa Unesa peraih medali di PON XXI 2024 Aceh-Sumut.
Hal itu disampaikan Dwi Cahyo ketika mengunjungi Posko Jatim PON XXI 2024 Aceh-Sumut di Hotel Cendana, Jalan William Iskandar, Deli Serdang, Minggu (15/9/2024).
“Alhamdulillah dari 112 atlet yang berasal dari Unesa sudah memberikan yang terbaik buat Jawa Timur. Kami lagi memapping-kan mana saja atlet yang mendapat medali,” kata Dwi Cahyo.
Dwi Cahyo menjelaskan bahwa pihaknya akan memberikan reward bagi atlet yang berasal dari Unesa sesuai dengan medali yang didapat.
“Nanti kita akan koordinasi dengan Pak Rektor, reward apa yang akan diberikan kepada atlet yang meraih medali emas, perak, dan perunggu. Setelah dari sini kita akan buat skema bagi mereka yang dapat medali,” jelasnya.
Dwi Cahyo menambahkan bahwa atlet yang berprestasi di ajang PON XXI 2021 Aceh-Sumut akan diberi kemudahan dalam menyusun skripsi.
Ia menjabarkan, Mahasiswa yang meraih prestasi di PON XXI Aceh-Sumut, khususnya yang mendapat medali emas hanya perlu melakukan profiling atlet seperti meramu aktivitas mulai dari proses latihan hingga proses mendapatkan medali emas.
“Jadi bagi mahasiswa yang mendapat medali emas tidak perlu membuat model skripsi, hanya meramu proses latihan hingga mendapatkan medali emas, dibuat seperti profiling atlet,” terang dia.
Untuk mendukung prestasi KONI Jatim ke depan Unesa akan membuat kurikulum khusus bagi atlet yang menjadi mahasiswa Unesa.
Menurutnya, kurikulum khusus itu dibuat agar memudahkan para atlet dalam menempuh pendidikan di kampus Unesa.
“Karena Unesa ini adalah kampus para juara, kita akan menyaring betul atlet yang masuk ke Unesa kemudian akan diberikan kurikulum tersendiri, kurikulum yang khusus, karena tanpa kurikulum khusus mereka akan kesulitan, karena kalau atlet itu kan pasti ada puslatda, pelatnas sehingga membuat mereka jarang sekali hadir tatap muka, jadi harus dibuat kurikulum khusus yang sekarang lagi dikerjakan sama tim, dan Pak Rektor sudah membuat mekanisme atau skema agar kurikulum tersebut bisa adaptif untuk Mahasiswa yang ikut Pelatnasa maupun Puslatda,” pungkasnya.(Yul)