SURABAYA, HKS-News.com – Anggota DPRD provinsi Jatim Dr H Freddy Poernomo SH MH menerima kehadiran 50 mahasiswa universitas Brawijaya Malang. Para mahasiswa tersebut melakukan diskusi di ruang Bamus, gedung Indrapura Surabaya.
Kedatangan mahasiswa fakultas Hukum tersebut ingin menggali lebih dalam tentang kinerja anggota DPRD provinsi Jatim.
Menanggapi tamu kaum milenial ini, Freddy memberikan apresiasi. Bahkan politisi partai Golkar tersebut mempersilahkan masyarakat jika ingin bertemu dengan para anggota DPRD provinsi Jatim.
“Mau diskusi, mau foto bareng anggota DPRD atau sekedar ingin mengetahui seperti apa ruangan yang ada di gedung Indrapura ini. Kami akan menyambut dengan hangat. Gedung ini milik rakyat, jadi rakyat juga punya hak untuk mengetahui seperti apa gedung Indrapura ini, seperti apa pekerjaan yang dilakukan oleh seluruh anggota DPRD,” terang Freddy.
Mahasiswa yang tergabung dalam dewan perwakilan mahasiswa ini
melakukan diskusi dengan Freddy yang juga memiliki profesi sebagai dosen di fakultas hukum.
“Saya bangga dengan mahasiswa, tidak hanya demo tetapi dia ingin dialog. Yang penting tekun, telaten semua tidak pernah mudah, harus punya semangat pantang menyerah. DPR itu adalah pengabdian bukan pekerjaan,” tegas anggota komisi A DPRD provinsi Jatim ini.
Freddy menuturkan, bahwa pihaknya mengabdi di DPRD ini sangat terbuka untuk memberikan sharing pengalaman. Antara anggota DPRD dengan rakyat diperlukan keterbukaan.
“Kebetulan background saya kan juga sebagai seorang pendidik, sekarang dosen yang kebetulan saya juga memiliki disiplin ilmu hukum. Jadi apa yang saya sampaikan memang tepat sekali, kebetulan yang bertamu paham hukum, jadi bisa nyambung gitu. Harapan kami ilmu-ilmu yang sudah di dapat di kampus ini kelak kalau mereka nanti ingin berkecimpung dalam dunia politik, ya monggo. Mereka ini cikal bakal calon anggota legislatif yang mumpuni,” sambungnya.
Freddy mengakui bahwa anggota DPRD juga manusia biasa, yang tentu saja juga memiliki banyak kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT.
“Kami sangat terbuka untuk berdiskusi, melakukan dialog dengan siapa saja yang membutuhkan wawasan dan curhat. Kami siap menampung aspirasi masyarakat. Kami juga bersedia dikritik. Jika kami melakukan kesalahan, silahkan datang dan dibicarakan yang santun sesuai dengan aturan yang diberlakukan. Bawalah data-data yang dibutuhkan untuk menegaskan kevalidan bahwa kami memang berbuat kesalahan,” tandasnya.
Freddy juga menyampaikan permohonan maaf jika ada salah satu teman anggota legislatif yang membuat satu keteledoran.
Tidak ada niat sedikitpun di dalam deskripsi sebagai anggota DPRD ini berbuat yang menyakiti masyarakat.
“Kami ini dipilih rakyat, diberikan kepercayaan rakyat untuk membantu mengimplementasikan aspirasi masyarakat. Jika ada kebijakan pemerintah yang tidak mendukung atau berpihak kepada rakyat, disitulah kami harus berjuang agar kebijakan tersebut tidak dilaksanakan atau dihapus.
Dalam setiap membuat kebijakan berupa Raperda atau program-program melalui Pergub, kami akan menyertakan suara rakyat, kami akan mendengar suara rakyat terkait Raperda tersebut, apakah sudah sesuai dengan keinginan rakyat,” selanya.
Freddy menegaskan, rakyat memiliki prioritas utama untuk setiap kebijakan yang diambil, baik berupa Raperda, Pergub maupun undang-undang yang dibuat oleh pemerintah pusat.
“Tugas utama kami adalah membuat peraturan daerah atau Perda yang terkait dengan kebutuhan rakyat. Yang kedua adalah membuat anggaran untuk kebutuhan rakyat melalui pemprov Jatim yang disalurkan ke dinas-dinas terkait. Yang ketiga melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah, baik pengawasan terhadap anggaran yang diberikan maupun perlakuan pemerintah terhadap rakyatnya. Untuk itu, anggota legislatif harus rajin mendengar suara rakyat melalui aspirasi masyarakat untuk disampaikan kepada pemerintah,” imbuhnya.
Dalam membuat Raperda, anggota DPRD akan berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat. Mulai perguruan tinggi, tokoh masyarakat, pemerintah, tokoh agama, pelaku usaha, dan lain-lain. Tujuannya hanya satu, untuk mensejahterakan rakyat. (Wahyu)