SURABAYA, HKS-News.com – Dari data BPBD Kabupaten Malang mencatat ada 20 desa di enam kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan.
Puluhan desa tersebut, yakni Desa Klampok di Kecamatan Singosari, Desa Jabung dan Desa Kemiri di Kecamatan Jabung, Desa Sumberoto di Kecamatan Donomulyo, dan Desa Karangkates di Kecamatan Sumberpucung.
Kemudian, Desa Sumbermanjing Wetan, Desa Sumberagung, Desa Kedungbanteng, Desa Tambakasri, Desa Ringinsari, Desa Argotirto, Desa Sitiarjo, Desa Klepu, Desa Ringinkembar, Desa Tambakrejo, dan Desa Druju di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
“Masalah kekeringan ini menjadi rutinitas di kabupaten Malang yang sangat mudah disikapi Pemkab setempat. Entah dengan membuat sumur bor yang dialokasikan oleh APBD ataupun menggunakan dana desa. Perlu ada regulasi yang mengatur untuk pengadaan sumur bor, “ujar politisi PKS, senin (9/9/2024).
Puguh mengatakan teknisnya jika terealisasi, tentunya setiap dusun didirikan sumur bor di masing-masing titik.”Per dusun ada sumur bor dan tandon besar. Saya pikir sampai sekarang hal tersebut belum pernah dibicarakan,”jelasnya.
Founder Rumah Sakit Umum Wajak Husada ini mengatakan selama ini untuk mengatasi kekeringan lebih fokus pada tambal sulam.”Saat kekeringan ini, mereka(Pemkab) seperti sinterklas bawa tangki air bersih dan ini terus menerus dilakukan mereka,” terang pria asal Malang ini.
Secara prinsip, lanjut dia,masyarakat yang menjadi langganan kekeringan tersebut, selalu mengandalkan mata air dengan menggunakan penyedot air dengan kelemahannya sangat jauh jaraknya. ” Saya pernah gelontor bantuan tangki dan sumur bor disana dan itu bisa dilakukan penggalian sumur bor. Sampai sekarang ini warga yang saya bantu tak mengalami kekeringan,”jelasnya. (Wahyu)