SURABAYA, HKS-News.com – Sebanyak 120 Anggota DPRD Jawa Timur periode 2024-2029 telah mengikuti agenda orientasi DPRD Jatim yang digelar Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dari tanggal 2 hingga 6 September 2024.

Materi yang dijelaskan dalam agenda tersebut, salah satunya soal penataan kinerja, penggunaan anggaran agar tidak terbentur dengan permasalahan hukum yang diampuh langsung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Para anggota dewan diberikan pemahaman bagaimana mereka menjalankan tiga fungsi utamananya, legislasi, budgeting dan pengawasan.

“Yang terutama yang menjadi concern dari pihak KPK adalah pengawasan dan budgeting, tidak hanya budgeting tapi pengawasan,” kata Cahyo Harjo Prakoso, Kamis 6 September 2024.

Bersama KPK anggota DPRD Jatim diberi masukan agar tidak memberi ruang kepada perilaku rasuah dalam penggunaan anggaran APBD Jatim. Oleh karenanya, fungsi pengawasan ditekankan dalam orientasi tersebut.

“Yang terutama yang menjadi concern dari pihak KPK adalah pengawasan dan budgeting, tidak hanya budgeting tapi pengawasan. Karena disitulah celah-celah potensi terjadinya mengarah menuju ke tindak pidana korupsi,” tutur politisi Gerindra ini.

Tidak hanya soal pengawasan, anggota DPRD Jatim juga ditekankan mempunyai komitmen kuat dalam menjalankan tugasnya di legislatif. Komitmen tersebut dikatakannya disambut positif oleh para anggota.

“Secara untuk legislatif betul-betul semata-mata untuk kepentingan masyarakat tidak boleh adanya kepentingan pribadi, maupun kepentingan-kepentingan seperti balik modal dan lain-lainnya. Juga lebih banyak mengenai tentang bagaimana kita betul-betul komitmen bersama-sama dengan KPK, dengan eksekutif,” jelasnya.

Berawal dari pemaparan KPK itulah, pihaknya berkeyakinan bahwa instansi yang berada di gedung Merah dan Putih itu bukanlah suatu hal yang menakutkan apalagi dijauhi. 

“Kami juga sangat bergembira dengan statement dari KPK bahwa mereka bukanlah sebagai sosok yang perlu ditakuti tetapi harus menjadi mitra atau partner. Bagaimana kita sama-sama berkomitmen legislatif Jawa Timur ke depan harus lebih baik eksekutif di Jawa Timur juga harus lebih baik,” pungkasnya. (Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *