Febby Mahendra Putra, alumni FH Unair sekaligus Direktur Tribun Jatim.
SURABAYA, HKS-News.com – Febby Mahendra Putra, alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR), telah menempuh perjalanan panjang dan penuh dedikasi di dunia jurnalistik. Lahir dari minat dunia jurnalistik sejak masa kuliah, Febby kini memimpin salah satu media terbesar di Jawa Timur.
Meniti Karir di Dunia Jurnalistik
Febby memasuki Fakultas Hukum Unair pada tahun 1984 dan meraih gelar sarjana pada tahun 1989. Ketertarikannya pada jurnalistik mulai berkembang selama masa kuliah, yang mana ia aktif di media internal fakultas, Expose.
“Sejak mahasiswa, saya sudah suka jurnalistik. Tidak heran ketika lulus, saya langsung masuk ke dunia jurnalistik,” ujar Febby.
Setelah lulus, Febby segera bergabung dengan Harian Surya, bagian dari Kompas Gramedia. Tugas pertama membawanya ke Jakarta sebagai wartawan dari tahun 1989 hingga 1991. Setelah itu, ia kembali ke Surabaya dan mulai fokus meliput bidang hukum dan kriminal.
Karir Febby terus berkembang pesat. Pada tahun 1997, ia diangkat menjadi asisten editor, dan setahun kemudian menjadi editor. Pada tahun 1999, ia naik jabatan menjadi manajer peliputan, yang bertanggung jawab merancang liputan untuk seluruh wartawan Harian Surya.
Pada tahun 2000, Febby menjadi redaktur pelaksana, posisi yang membawanya untuk memimpin seluruh kegiatan di Harian Surya. Dua tahun kemudian, ia dipindahkan ke Harian Metro Bandung sebagai redaktur pelaksana.
Selanjutnya, ia menjadi wakil pemimpin redaksi ke Tribun Kaltim di Kalimantan Timur pada tahun 2003. Lalu, menjadi pemimpin redaksi setahun kemudian.
Kepemimpinan di Tribun Network
Perjalanan Febby terus berlanjut dengan berbagai penugasan di Tribun Batam, Tribun Pekanbaru, dan Tribun Manado. Pada tahun 2009, ia dipindahkan ke Jakarta sebagai kepala biro Tribun.
Tiga tahun kemudian, ia diangkat menjadi General Manager Newsroom, mengurus koran-koran Tribun Network di seluruh Indonesia.Pada tahun 2017, Febby diangkat menjadi Direktur Pemberitaan Tribun Network, memimpin 1.600 wartawan di 38 provinsi.
Tentu bukan perjalanan yang mudah bagi Febby selama meniti karirnya. Pasalnya, ia kerap mendapatkan tekanan dari berbagai pihak. “Tantangan yang dihadapi seorang wartawan itu banyak, mulai dari tekanan fisik hingga psikis. Tapi inilah yang membuat pekerjaan ini menarik dan penuh arti,” kata Febby.
Kontribusi untuk Masyarakat
Tribun Jatim, di bawah kepemimpinan Febby, telah berkontribusi besar bagi masyarakat. Melalui pemberitaan, Tribun Jatim membantu korban bencana alam, kecelakaan, dan orang-orang kurang beruntung mendapatkan bantuan dan perhatian yang diperlukan.
“Pemberitaan kami tidak hanya menginformasikan, tetapi juga membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat,” jelas Febby.
Febby menilai masa depan jurnalistik semakin terbuka lebar dengan perkembangan teknologi digital. “Jurnalisme sekarang bukan hanya di koran, tetapi juga di online dan audiovisual. Saya berharap semakin banyak alumni Unair, terutama dari fakultas ilmu komunikasi dan fakultas ilmu budaya, terjun ke dunia jurnalistik,” tuturnya.(Wahyu)