SURABAYA, HKS-News.com – Muhammad Raiyan Fajri, mahasiswa Akuntansi Universitas Airlangga (UNAIR), berkesempatan mengenyam pendidikan di University of Groningen melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). IISMA merupakan program beasiswa dari pemerintah yang mewadahi mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di universitas terkemuka luar negeri. Selama kurang lebih satu semester, Raiyan akan menempuh pendidikan di University of Groningen sebagai awardee IISMA.
Tentang Motivasi
Raiyan bercerita, dorongan besar mengikuti program IISMA adalah untuk mempelajari perkembangan bisnis di Eropa. Terutama terkait manajemen inovasi dan kebijakan publik. “Saya sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), sangat tertarik mempelajari perkembangan bisnis di Eropa. Termasuk manajemen inovasi dan kebijakan publik di sana yang berbeda dari Indonesia,” jelasnya.
Kemudian, motivasi lainnya adalah ia ingin bertukar budaya dengan masyarakat internasional, terutama di bidang kuliner. Pasalnya, diketahui Raiyan memiliki hobi kuliner. Oleh karena itu, ia ingin bertukar, saling mengenalkan, dan mempelajari berbagai aspek di dalamnya dengan sudut pandang budaya Belanda.
“Saya ingin memperkenalkan berbagai aspek budaya Indonesia, seperti kuliner maupun tarian, yang mungkin belum dikenal secara luas. Hal ini didukung dengan hobi saya dalam kuliner. Sehingga dapat saling berbagi budaya, sekaligus mempelajari aspek-aspek budaya Belanda,” sambungnya.
Bagikan Tips
Berbagai lika-liku dalam proses pendaftaran IISMA telah Raiyan lalui. Melalui keterangannya, Raiyan mengatakan bahwa ia telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari, khususnya dalam hal tes bahasa Inggris.
Selain tes bahasa, ia juga bersiap dengan memaksimalkan waktu pengerjaan esai. Pasalnya, tahun 2024 ini, peserta wajib menulis empat esai dengan topik berbeda. Kemudian, kriteria penilaiannya mulai dari jawaban esai hingga gramatika penulisan.
“Menunda penulisan dapat membuat esai kita terlihat kurang maksimal. Karena itu, dengan mencicil esai sejak awal, kita dapat menghindari terburu-buru dan memiliki waktu untuk merevisi,” jelasnya.
Persiapan administrasi, seperti SKCK juga surat bebas narkoba juga menjadi aspek penting yang ia tekankan. Menurutnya, perlu untuk memperhatikan jadwal dan tenggat waktu pengumpulan berkas sesuai yang telah menjadi ketetapan IISMA.
“Meskipun pengurusan berkas ini biasanya tidak memerlukan waktu lama, pengumpulan terlambat juga dapat mempengaruhi proses pendaftaran Anda. Oleh karena itu, sebaiknya urus berkas-berkas tersebut lebih awal,” ucap Raiyan.
Setelah dinyatakan lolos, peserta IISMA akan berhadapan dengan seleksi wawancara. Ia menekankan bahwa seleksi wawancara sangat penting, tidak hanya dari aspek kesiapan diri tetapi juga ketepatan waktu.
“Meskipun IPK dan tes bahasa Inggris menjadi penilaian penting di awal, menurut saya, esai dan wawancara adalah faktor penentu akhir dalam proses seleksi. Oleh karena itu, pastikan kalian benar-benar memanfaatkan dan memaksimalkan dalam tahap tersebut,” ucapnya.
Kemudian, Raiyan mengakui bahwa dalam proses seleksi ini, peran rekan juga dapat membantu. “Menurut saya, meminta bantuan teman untuk latihan wawancara, mengoreksi esai, maupun program mentoring IISMA lainnya, akan sangat membantu persiapan kalian,” katanya pada akhir.(Wahyu)