SURABAYA, HKS-News.com – Irena Audyna Naomi, mahasiswi sarjana terapan D-4 Teknik Mesin, Fakultas Vokasi, Unesa (tengah) pamer sertifikat penghargaan yang diperolehnya saat menjalani program MSIB di PT Stechoq Robotika Indonesia.

Mahasiswi sarjana terapan prodi D-4 Teknik Mesin, Fakultas Vokasi, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) meraih dua penghargaan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di PT Stechoq Robotika Indonesia.

Mahasiswi tersebut bernama Irena Audyna Naomi. Atas peran penting dan kesuksesannya selama menjalani magang di perusahaan R&D tersebut, dia mendapat penghargaan sekaligus yaitu “The Best Project Manager” dan “The Best Time Manager”.

Perempuan asal Sidoarjo tersebut menjalani MSIB pada 16 Februari hingga 13 Juni 2024 lalu.

“Saya awalnya cari tahu program MSIB kepada kakak tingkat, ternyata benefit program ini banyak juga, akhirnya saya mencoba mendaftar dan diterima,” ucapnya.

Mahasiswi yang akrab disapa Irena itu membeberkan alasannya memilih magang di perusahaan tersebut yang tidak lain karena bidang yang linear dengan apa yang dipelajarinya di kampus.

“Dari segi namanya saja PT Stechoq Robotika Indonesia itu ada kata ‘robotika’ yang membuat saya tertarik. Selain karena linear ya, saya juga senang dengan perusahaan manufaktur yang berkaitan dengan robot atau permesinan,” bebernya.

Kemajuan teknologi robotik belakangan ini, membuat Irena tertantang untuk mempelajari bagaimana para profesional memaknai robot, mesin dan menghasilkannya sehingga bisa sampai di pasar.

“Saya ingin belajar dari para profesional di sana untuk memahami bagaimana sih teknologi ini diterapkan dalam industri? Akhirnya. waktu itu saya apply-nya jadi mechanical engineer, dan diterima setelah melewati seleksi ketat,” terangnya.

Selama di perusahaan tersebut, Irena mendapatkan proyek pengembangan LMS (Learning Management System) Stechoq Academy. Dia pun mengerjakan proyek dengan tim yang beranggotakan 3 mahasiswa, di mana Irena terpilih sebagai manajer proyek.

“Alhamdulillah pernah punya beberapa pengalaman sebelumnya, ikut beberapa lomba sebelumnya juga menjadi manajer juga sehingga cukup membantu, meskipun otomatis dalam proyek ini saya harus double job menjadi tim teknis sekaligus project manager,” tuturnya.

Dalam proyek itu, Irena dan tim berfokus pada research and development proyek LMS agar sesuai dengan ISO 9001 atau standar internasional di bidang sistem menajemen mutu.

Sebagai ketua tim, Irena tertantang untuk mempelajari serta membuat materi dan media pembelajaran terkait karakuri (otomatisasi berbiaya rendah dalam industri), special purpose machine dan otomasi industri.

Selain itu, juga harus mempresentasikan sejauh mana proyek yang sudah dia pimpin di hadapan PIC, mentor, kepala Stechoq Academy.

“Kemudian saat UAS itu proyeknya kami membuat “Pitch Deck” semacam start up,” tukasnya.

“Saya harus belajar banyak hal baru karena di kuliah tidak mendapat materi karakuri. Jadi itu tantangannya di samping planning, mengkoordinir tim karena setiap minggunya ada mentoring dan weekly report,” paparnya.

Melalui MSIB ini, Irena banyak mengasah soft skills terutama komunikasi baik dengan tim maupun mentor. Di samping itu, juga belajar tentang leadership, manajemen waktu, hingga kolaborasi.

“Saya magangnya full dari Senin sampai Jumat. Jadwal tersebut membuat saya harus punya manajemen waktu yang bagus agar bisa mengerjakan proyek secara lancar dan akhirnya berhasil,” ucapnya.(Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *