JAKARTA, HKS-News.com-

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan, 46 persen penerima bantuan sosial (bansos) tidak tepat.

Temuan tersebut tentu mengejutkan, karena selama ini Kementerian Sosial terus memperbaharui data orang miskin. Setidaknya persoalan itu sudah terus dilakukan sejak Tri Rismaharini mulai menjadi Menteri Soal sejak 23 Desember 2020.

Karena itu, layak dipertanyakan hasil pembaharuan data orang miskin yang dilakukan selama Risma menjadi mensos. Padahal, setiap pembaharuan data selalu menggunakan dana APBN yang tidak sedikit.

Jadi, kalau 46 persen penerima bansos tidak tepat sasaran, tentu hal itu menjadi tanggung jawab Mensos Risma. Sebab, jumlah tersebut sangat besar yang sulit diterima akal sehat.

Banyaknya penerima bansos tidak tepat sasaran menjadi indikasi kuat kegagalan Risma dalam menyalurkan bansos. Ini artinya, Risma seharusnya bertanggung jawab atas kegagalan tersebut

Untuk itu, Risma seharusnya mundur sebagai Menteri Sosial. Itu konsekuensi sebagai tanggung jawab moral dan politisnya terhadap rakyat Indonesia, khususnya rakyat tidak mampu.

M. Jamiluddin Ritonga

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul.(Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *