SURABAYA, HKS-News.com-

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur (Jatim) menggelar Bursa Pariwisata. Kegiatan digelar di Exhibition Hall Grand City Mall Surabaya.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Jawa Timur Evy Afianasari menyampaikan pameran ini sebagai ajang promosi wisata Jatim. Ia menargetkan ada sebanyak 200-324,8 juta pergerakan wisatawan di tahun 2024. Dengan jumlah wisatawan tersebut ditargetkan akan menghasilkan perputaran uang mencapai Rp 400 triliiun.

“Target kita adalah mampu menggerakkan 324,8 juta wisatawan ke Jatim sepanjang tahun 2024. Yang mana setiap wisatawan diharapkan membelanjakan uang sebesar Rp 2 juta dalam sekali wisata. Makanya kami mencoba mengejar target tersebut dengan menggelar Bursa Pariwisata ini,” tegas Evy usai memberikan sambutan.

Pada pameran ini akan diikuti tujuh penyelenggara event unggulan di Jawa Timur. Seperti Jember Fashion Carnaval, Jazz Gunung, Eksotika Bromo, Banyuwangi Ethno Carnaval dan Gandrung Sewu Festival, Parade Surabaya Juang juga Indonesia Offroad Federation (IOF).

Tidak ketinggalan, jajaran Desa wisata unggulan di Jawa Timur yang mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) juga akan hadir di Bursa Pariwisata.

Untuk cluster wisata keluarga, juga tidak kalah menarik, ada nama nama besar seperti Jawa Timur Park, Taman Safari Indonesia, Trans Snow World, Wisata Bahari Lamongan sudah siap dengan tiket promonya. Hotel/ resort sekelas Plataran Bromo, Jiwa Jawa, K Gallery, Shangri-La, The Onsen Hot Spring, Golden Hill, Golden Tulip juga siap dengan tiket staycationya.

Evy memastikan setiap pelaku usaha pariwisata bertanggungjawab dan komitmen memberikan layanan paling prima kepada para pelancong dan memastikan standar keamanan di seluruh lokasi wisata baik wisata buatan, wisata minat khusus maupun maupun wisata alam.

“Momen ini adalah momen yang ditunggu bagi masyarakat Jatim dan masyarakat Indonesia. Kami sedang membangkitkan gairah pariwisata yang ada di Jatim,” ujarnya.

Lebih lanjut Evy menyebut bahwa pihaknya mematok target transaksi dalam Bursa Pariwisata Jatim 2024 ini yaitu diharapkan bisa menyentuh angka Rp3 miliar.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono menegaskan saat ini Indonesia naik peringkat berdasarkan data Travel and Tourism Development Index (TTDI).

“TTDI Indonesia peringkat 22 dari angka 32. Artinya naik signifikan. Kita mengalahkan Malaysia di peringkat 35, Thailand 47 dan Vietnam 59. Dan kita di atas Selandia Baru sekarang,” ungkap Marhen.

Sementara untuk Jatim, pihaknya menargetkan perputaran transaksi Rp 400 triliun dengan akumulasi 200 juta pergerakan wisatawan.

“Targetnya Rp 400 triliun. Jadi 200 juta target dari Bappenas pergerakan orang berwisata antar kabupaten/kota dan antar provinsi targetnya sekarang 200 juta di Jatim untuk 38 kabupaten/kota dan 1.1140 destinasi wisata se-Jatim. Saya yakin tercapai karena memang sekarang ekonomi sudah mulai pulih,” ungkap Marhen.

Pameran bursa pariwisata ini membuka 120 booth yang diikuti oleh 80 pelaku usaha wisata mulai dari ecotourism, adventure, glamp camp, dan masih banyak lagi. Selain itu juga diikuti desa wisata, destinasi wisata, hotel/resort, travel agent, medical tourism, sport tourism, transportasi, dan event unggulan Jawa Timur serta masih banyak lagi.

Disbudpar Jatim juga bekerja sama dengan Disbupdar Jabar untuk memperluas jaringan promosi wisata dalam acara West Java Sales Mission. Kadisparbud Jabar Benny Bachtian mengatakan kegiatan tersebut ditujukan untuk mempromosikan potensi pariwisata dengan memperkenalkan destinasi unggulan Jawa Barat, yang dikombinasikan melalui penawaran paket wisata yang lengkap kepada masyarakat.

Sejauh ini Jawa Barat dan Jawa Timur masih termasuk dalam wilayah unggulan wisata di Indonesia. Oleh karena itu perlu memperkuat kolaborasi demi mengangkat potensi wisata, budaya, maupun ekonomi kreatif di kedua provinsi.

“Acara ini tidak hanya menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan antar wilayah, tetapi juga sebagai platform yang berharga bagi kami dalam memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi pariwisata yang dimiliki oleh Jawa Barat kepada para pemangku kepentingan di Jawa Timur,” kata Benny Bachtiar.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami harap kedepannya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat menjalin hubungan yang sinergis dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai upaya meningkatkan promosi pariwisata, mengembangkan produk wisata yang inovatif, serta memperluas aksesibilitas bagi para wisatawan, serta tentunya dapat menciptakan kesadaran masyarakat bahwa Jawa Barat memiliki destinasi wisata yang indah dan menarik untuk dikunjungi,” tambahnya.

Hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Ketajati di Kabupaten Majalengka, juga memudahkan akses wisatawan untuk mengunjungi Jawa Barat. Selain itu juga terdapat Tol Trans Jawa yang memungkinkan wisatawan dari Surabaya menuju Jawa Barat dalam waktu tempuh sekitar 7 sampai 8 jam saja.

“Melanjutkan kesuksesan pelaksanaan Bursa Pariwisata tahun 2023, Provinsi Jawa Timur akan kembali menyelenggarakan Bursa Pariwisata 2024 yang pada kali ini bekerja sama dengan Jawa Barat. Dengan harapan, kegiatan ini akan menjadi brand nasional dalam event travel fair B2C dan B2B dalam medapatkan harga penawaran yang menarik,” ucap Kadisbudpar Jawa Timur Evy Afianasari.

Acara West Java Sales Mission turut dihadiri Ketua Tim Kerja Misi Penjualan Kemenparekraf RI Bulqis Chairina. Selain itu kegiatan ini juga dihadiri oleh para seller dan buyer dari pelaku industri pariwisata maupun asosiasi pariwisata.(Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *