SURABAYA, HKS-News.com-
Tragedi kecelakaan yang banyak memakan korban jiwa, sebagian besar terjadi karena tabrakan maut antara kereta api dengan kendaraan bermotor, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Kesalahan fatal tersebut, disebabkan oleh tidak adanya palang pintu di perlintasan kereta api. Kejadian mengerikan tersebut memicu keprihatinan bagi anggota DPRD provinsi Jatim dr Agung Mulyono.
Ketua komisi D DPRD provinsi Jatim ini menegaskan bahwa pihaknya berupaya untuk menganggarkan dana guna membuat palang pintu kereta api agar tidak lagi terjadi kecelakaan maut yang menelan korban jiwa tersebut.
“Setidaknya, jika ada palang pintu kereta api, para pengguna jalan bisa menghindari kecelakaan saat kereta hendak lewat. Dengan adanya palang pintu tersebut, otomatis palang pintu akan menutup saat kereta api mau lewat. Dan ini akan menyelamatkan ribuan nyawa,” tandasnya.
dr Agung menuturkan, problem di Banyuwangi itu tentang tidak adanya sebagian besar palang pintu perlintasan kereta api.
“Nah DPRD provinsi Jatim sedang konsen untuk membantu pengadaan pembangunan palang pintu perlintasan kereta api agar bisa ditambah. Meskipun pemkab Banyuwangi juga berusaha sendiri dari anggaran APBD nya. Kita sadari bahwa sebetulnya semua itu merupakan tanggung jawab kita bersama. Kalau yang Pemkab Banyuwangi kita hanya menginisiasi, tapi kita sudah turun anggaran untuk pembangunan pembuatan di 3 titik palang pintu perlintasan kereta api,” jelas dr Agung.
Lebih lanjut Agung mengatakan bahwa anggaran untuk 1 titik sebesar Rp 500.000.000,-, dan yang rencananya dibangun meliputi 3 titik.
“Karena biaya yang dibutuhkan cukup besar, untuk itulah provinsi hadir memberikan bantuan kepada Pemkab Banyuwangi. Sementara dana yang turun meliputi 3 titik, nanti kita akan tambahkan lagi setelah kita lakukan komunikasi dengan pihak Dishub Jatim,” pungkasnya
dr Agung berharap bahwa dengan dibangunnya palang pintu perlintasan kereta api ini akan menghindari terjadinya kecelakaan dan bisa menyelamatkan ribuan nyawa.(Yul)