JAKARTA, HKS-News.com-

Kereta Trans Borneo baru-baru ini ramai dibahas masyarakat di media sosial, lantaran akan menghubungkan transportasi 3 negara sekaligus, yakni Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. 

Pemerintah Brunei Darussalam membantah menawarkan proyek kereta cepat Trans Borneo senilai Rp 1.117 triliun ke perusahaan lokal ataupun perusahaan asing. 

Pemerintah Brunei Darussalam angkat bicara terkait rencana pembangunan proyek kereta cepat Trans Borneo yang melintasi Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Terbaru, Pemerintah Brunei membantah terkait dengan proyek kereta cepat. Mereka menyatakan belum menunjuk perusahaan lokal atau asing untuk menangani proyek tersebut.  

“Sehubungan dengan itu, Kementerian Perhubungan dan info komunikasi ingin menyampaikan pernyataan bahwa Pemerintah Brunei Darussalam tidak pernah menawarkan atau bahkan menunjuk perusahaan lokal atau asing untuk menangani proyek tersebut,” tulis MTIC di situs resminya, pada Sabtu (6/4/2024). 

Selain itu, pada saat yang sama, pemerintah Brunei Darussalam juga menyatakan belum ada diskusi resmi di tingkat pemerintah mengenai hal itu maupun antara negara bagian dan pihak-pihak yang berkepentingan.

“Proyek sebesar itu tentunya memerlukan komitmen dari pemerintah masing-masing terlebih dahulu,” tambahnya. 

Adapun, pada kesempatan itu, kementerian tersebut juga mengimbau agar berhati-hati dalam membuat pernyataan di publik. Selain itu, perlunya mengkaji dan mengesahkan setiap informasi yang diterima, karena penting untuk mencegah terjadinya salah paham dan untuk menciptakan keharmonian masyarakat antarnegara. 

Perusahaan asal Brunei Darussalam, Brunergy Utama, sebelumnya menyebut tengah menggodok rencana membangun kereta cepat Trans Borneo itu, dengan Malaysia dan Indonesia yang menghubungkan Sabah, Sarawak, Brunei, dan wilayah IKN di Kalimantan. 

Proyek Kereta Trans Borneo disebut akan membentang sejauh 1.620 kilometer melewati 3 negara dari Barat hingga Timur Pulau Kalimantan. Melansir Nikkei Asia, tahap pertama proyek Kereta Cepat Trans Borneo akan menghubungkan Pontianak, Ibu Kota Kalimantan Barat, Kuching, Kinabalu, hingga distrik Tutong, Brunei. Sementara itu, tahap kedua Trans Borneo akan melintasi daerah Selatan dan Timur Kalimantan, termasuk Samarinda dan Balikpapan.(Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *