Surabaya, HKS-News.com – Universitas Airlangga (UNAIR) gandeng Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) gelar Seminar Moderasi Beragama. Hadir sebagai pembicara utama dalam acara itu, Menteri Agama Republik Indonesia 2014-2019, Dr (HC) KH Lukman Hakim Saifuddin. Seminar tersebut berlangsung di Ruang Ternate, Gedung ASEEC Tower Kampus Dharmawangsa-B UNAIR pada Rabu (3/4/2024).

Seminar itu mengusung tema “Penguatan Moderasi Beragama bagi Civitas Akademika di Perguruan Tinggi”. Acara tersebut dibuka oleh laporan dari Prof Dr M Arskal Salim GP M Ag sebagai Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI.

Dalam sambutannya ia mengatakan, kegiatan seminar kerja sama antara UNAIR dan Kemenag RI diharap dapat memberikan pemahaman yang tepat terkait moderasi beragama. “Rangkaian kerja sama ini harapannya dapat memberikan pemahaman yang tepat kepada seluruh civitas terkait moderasi beragama,” terangnya.

Beragama dengan Adil


Selanjutnya, Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak menegaskan bahwa setiap agama harus menjadi media untuk mencapai tujuan yang mengutamakan keadilan. “Agama harus kita jadikan media untuk mencapai tujuan yang mulia, kuncinya adalah bagaimana kita mendorong keadilan. Sebab semua punya hak,” tuturnya.

Menurutnya, sebagai umat sudah sepatutnya untuk bertindak adil kepada siapapun tanpa memandang latar belakang ataupun agamanya. “Kita harus bertindak adil dengan siapapun, dengan teman, adik, keluarga kita, siapapun itu. Bahkan dengan orang yang berbeda agama dengan kita,” imbuhnya.

Kampus sebagai Tonggak Utama
Senada dengan Rektor UNAIR, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, Prof Dr Suyitno M Ag juga memberikan pernyataan terkait kampus sebagai entitas yang tidak bisa terdoktrin. Sebaliknya, kampus adalah wadah keragaman beragama. “Kampus adalah entitas yang tidak bisa terdoktrin, kita harus menyediakan ruang diskusi terkait cara moderasi beragama,” ungkapnya.

Prof Suyitno melanjutkan, kampus adalah tonggak utama dalam proses moderasi beragama dan universalisme agama dengan cara memanusiakan manusia. Sebab, itulah hal yang paling hakiki. “Menurut kami, yang paling hakiki dari moderasi beragama dan universalisme agama adalah memanusiakan manusia, dan kampus merupakan tonggak utama,” jelasnya.(Wahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *