SURABAYA, HKS-News.com|

Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unay) baru saja menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Dia adalah Jani Purnawanty SH SS LLM, penerima hibah Impact Seed Funding (ISF) 2023 Pulitzer Center. 

Ia mengusung proyek berjudul Increasing Awareness of the Impact of Climate Change on Workers’ Health Through Problem-Based Learning (PBL) Teaching Methods. Proyek tersebut ia jalankan selama enam bulan dari Oktober 2023 sampai Februari 2024. 

ISF merupakan program hibah berskala mikro yang ditujukan untuk peneliti dan akademisi di perguruan tinggi seluruh dunia. Program tersebut bertujuan untuk memperkaya perspektif para civitas akademik atas isu-isu global penting terkait hutan hujan, perubahan iklim, dan hak-hak buruh. 

Dalam program tersebut, penerima hibah harus memanfaatkan karya-karya jurnalisme inspiratif dengan dukungan Pulitzer Center.

Rancang Beragam Program Inovatif

Jani menjelaskan bahwa dalam proyek tersebut, ia merancang beberapa program. Pertama, modul problem-based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah. Program tersebut ia rancang karena ada banyak modul yang menggunakan kasus rekaan sehingga lebih mudah diadaptasikan dengan tema pembelajaran dan kompleksitas topik untuk bahan diskusi. 

Sedangkan PBL program ISF ini menggunakan peristiwa-peristiwa nyata yang ditulis dalam tujuh karya reportase dua jurnalis Pulitzer. 

“Kasus-kasus faktual tentang dampak perubahan iklim sebagaimana terjadi di India, Qatar, Amerika Serikat yang dipergunakan dalam modul PBL ini semakin membukakan mata para mahasiswa atas problem aktual dan realitas yang ada di lapangan. Harapannya, dengan menggunakan kasus nyata, mahasiswa dapat memformulasikan usulan penyelesaian masalah secara lebih konkret dan tepat sasaran,” papar Jani. 

“Kami menghasilkan enam video yang di-upload ke media partner yaitu YouTube Kalinga Daya Yustisia dan Youtube Kampus UMAHA Sidoarjo. Keseluruhan luaran kegiatan ini diharapkan dapat menjadi alternatif atau tambahan bahan ajar di FH Unair, FH UMAHA Sidoarjo, dan prodi Ekonomi Kesehatan Pascasarjana Unair,” sambungnya. 

Selain modul PBL, Jani juga merancang dua program lain yaitu community based learning (CBL) dan webinar. Program CBL itu ia laksanakan di Kampus Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo. 

Melalui kegiatan tersebut, peserta mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai perubahan iklim serta sikap masyarakat dan pemerintah. 

Selanjutnya, ia juga melaksanakan webinar nasional yang terdiri dari dua sesi. Webinar tersebut mengundang dua jurnalis Pulitzer yaitu Aryn Baker, Koresponden Senior Internasional Iklim dan Lingkungan di Majalah TIME dan Bhasker Tripathi, Koresponden Iklim Thomson Reuters Foundation. Webinar tersebut sukses diikuti oleh 180 lebih peserta dari seluruh Indonesia. 

Akan Libatkan Media Massa dan Pemerintah

Lebih lanjut, Jani menyampaikan bahwa ia akan berupaya untuk menggaungkan hasil program ISF dengan melibatkan media massa dan berkomunikasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Provinsi Jawa Timur. 

Dalam hal ini, ia telah melakukan audiensi bersama Disnakertrans Jatim pada akhir Februari dengan lancar dan efektif.

“Tim peneliti Unair berhasil mengkomunikasikan masalah perubahan iklim dan dampaknya bagi para pekerja.Tim Disnakertrans juga memberikan banyak masukan dan gambaran kondisi di lapangan terkait upaya perlindungan pekerja terdampak perubahan iklim,” ujar pengampu mata kuliah Hukum Perdagangan Internasional itu. 

Selain itu, keberhasilan program ISF tersebut juga menjadikannya pembicara dalam konferensi Climate and Labor Dialogue: Bridging Ideas, Crafting Collaborations. Konferensi tersebut berlangsung di Bangkok, Thailand pada tanggal 22-23 Februari 2024 dengan penyelenggaranya yaitu Pulitzer Center. 

“Akademisi masih memiliki ruang yang perlu dimaksimalkan dalam mengedukasi masyarakat atas isu perubahan iklim dan komplikasinya. Program ISF 2023 Pulitzer Center ini sangat strategis dalam mendukung masyarakat kampus memaksimalkan perannya di masyarakat atas upaya mitigasi dampak perubahan iklim di Indonesia,” tutupnya. (Yul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *