MALANG, HKS-News.com|
Wakil ketua DPD partai Demokrat Jatim ini menuturkan, banyaknya pengangguran yang berimbas di sektor kriminal dan kemiskinan, semestinya bisa ditekan dan dikurangi dengan membuka kesempatan berusaha.
Bahkan, menurut DR Agus Dono Wibawanto MHum ini program padat karya yang dikemas oleh pemerintah, sudah saatnya mendapatkan ruang untuk segera disosialisasikan.
“Ada yang menilai bahwa Bansos (Bantuan Sosial) itu melestarikan kemiskinan. Saya berpikir begini, dengan menghadapi kenyataan bahwa saat ini harga komoditas pangan sangat tinggi, menimbulkan inflasi yang juga tinggi, kalau orang yang kurang beruntung ini tidak diberikan bantuan oleh pemerintah, bagaimana mereka bisa membeli bahan kebutuhan pangan untuk keluarganya?,” sergahnya.
Pria berparas tampan yang selalu tampil penuh energik ini menegaskan, jika ingin menghentikan Bansos, APBN yang anggarannya untuk Bansos, dialihkan ke pemberian fasilitas untuk UMKM, seperti legalitas NIB (Nomor Induk Berusaha), Sertifikat Halal, BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) dan kebutuhan-kebutuhan dasar UMKM untuk bisa meningkatkan kualitas produk mereka.
“Bangunlah gerai-gerai untuk UMKM secara gratis, seperti sentra oleh-oleh, lapak-lapak untuk UMKM di lokasi wisata, dan juga pelatihan pembuatan kemasan yang memadai sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah,” sambung anggota komisi B DPRD provinsi Jatim ini.
Kemudian, masalah pupuk subsidi. Berikan anggaran yang cukup untuk pabrik pembuatan pupuk, agar kebutuhan pupuk subsidi petani bisa merata.
Sementara untuk kebutuhan para nelayan, berikan fasilitas pengolahan ikan agar harga ikan yang diperoleh para nelayan memiliki nilai lebih, sehingga para nelayan tidak hidup susah lagi.
Juga peternak, yang sambatan kebutuhan makanan ternak sangat mahal. Sementara harga jual ternaknya tidak memadai.
“Kalau semua kebutuhan masing-masing dipenuhi, maka tidak ada yang hidup miskin, mereka tidak membutuhkan Bansos. Karena dana Bansos sudah disalurkan ke sasaran yang tepat,” tegas calon anggota DPR RI tersebut.
GusDon, panggilan akrab Agus Dono Wibawanto, menjelaskan masyarakat yang hidup di daerah terpencil, jauh dari fasilitas umum, fasilitas infrastrukturnya sangat memprihatikan.
“Adapun tujuan dari program padat karya untuk mengurangi pengangguran, dan membantu masyarakat miskin memperoleh pekerjaan dan penghasilan.
Dengan program padat karya, masing-masing mendapatkan porsi yang dibutuhkan, Bansos tersalurkan, tenaga-tenaga pengangguran bisa dioptimalkan untuk diikutsertakan dalam kegiatan pemerintah untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat dengan profesinya masing-masing,” pungkasnya.(Yul)