SURABAYA, HKS-News.com|
Sejumlah mahasiswa dari Universitas Dr Soetomo (Unitomo) dan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar aksi menyebarkan pamflet ke pengguna jalan.
Pamflet yang dibagikan kawasan Semolowaru Surabaya ini sebagai bentuk penolakan terhadap pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan politik dinasti, Kamis (11/1/2024)
“Lebih ke edukasi. Bahwa pelanggaran HAM dan politik dinasti itu secara hukum sudah jelas merusak konstitusi,” kata Koordinator Aksi Mahasiswa Unitomo, Helfin Usyanda Putra kepada wartawan.
Isi dari pamflet yang disebar itu merupakan bentuk protes atas pencalonan pasangan Prabowo-Gibran. Menurut Helfin, proses pencalonan dari Prabowo-Gibran telah merusak konstitusi.
Dalam pamflet tersebut, ditunjukkan foto Prabowo sebagai pelaku penculikan terhadap aktivis pada tahun 1997-1998. Termasuk foto korban aktivis yang hingga saat ini belum ditemukan
Kendati demikian, Helfin mengaku tidak ada sedikitpun kepentingan dari salah satu golongan politik yang menunggangi aksi tersebut.
Aksi yang dilakukan itu, murni hasil pemikiran mahasiswa untuk memberi edukasi kepada masyarakat agar memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik.
“Ini murni untuk mengedukasi masyarakat, agar proses demokrasi pada pemilu mendatang berjalan dengan baik,” ujarnya.
Mahasiswa Indonesia Bergerak dan Bersatu secara serentak 899 kampus di 35 provinsi dengan melibatkan tidak kurang dari 14 ribu mahasiswa sedang bergerak melakukan aksi-aksi informasi dengan membagikan 4 juta selebaran di depan kampus masing-masing untuk menyadarkan rakyat akan pelanggaran HAM Prabowo dan buruknya politik dinasti.(Yul)